Seberangi Sungai Pakai Bambu Saat Razia Tambang Emas Ilegal di Pasaman Barat, Polisi Ditinggal Terduga Pelaku
Polisi menemukan ekskavator di lokasi tambang emas ilegal daerah Tombang, Pasaman Barat, Sumbar (Antara)

Bagikan:

SUMBAR - Polisi merazia tambang emas ilegal di dua lokasi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar). Kedua lokasi itu di Jorong Tombang, Kecamatan Talamau dan Rimbo Canduang, Kecamatan Pasaman.

Kasubdit 4 Ditkrimsus Polda Sumbar Kompol Firdaus mengatakan, hasil razia turun ke Tombang ditemukan dua alat berat ekskavator. Satu unit sedang bekerja di tepi sungai dan satu unit dalam keadaan mati atau rusak.

"Ketika tim hendak menyeberangi sungai alat berat itu langsung berhenti dan membawanya ke dalam semak dekat lokasi itu dan operatornya melarikan diri," ujarnya di Simpang Empat, Pasaman Barat, Sumbar, Rabu 28 Desember malam.

Firdaus menuturkan, medan jalan tanah menuju lokasi tambang di Tombang cukup berat. Jalan hanya bisa ditempuh dengan mobil gardan dua.

Awal masuk perkampungan Tombang langsung disambut oleh pos pantau atau portal jalan.

Sesampai di lokasi pada Rabu 28 Desember siang, ditemukan satu unit alat berat ekskavator dalam keadaan mati. Kemudian atu ekskavator lagi sedang bekerja di seberang sungai di daerah itu.

Polisi pun harus menyeberangi sungai menggunakan rajang atau jembatan yang hanya terbuat dari satu bambu.

Saat petugas sampai di seberang sungai, alat berat sudah dalam keadaan terkunci dan operatornya melarikan diri.

Selain menemukan alat berat ekskavator petugas juga menemukan puluhan jerigen minyak, mesin dompeng dan box atau alat penyaring pasir.

Kemudian, di tepi sungai aliran Batang Pasaman itu juga terlihat bekas galian tambang yang diduga sudah dilakukan dua sampai tiga bulan terakhir.

Usai melakukan razia di Tombang hingga Rabu 28 Desember sore, tim Ditkrimsus Polda Sumbar dan Polres Pasaman Barat langsung menuju daerah Rimbo Canduang, Kecamatan Pasaman.

Sesampai di lokasi tidak ditemukan aktivitas penambangan. Hanya terdapat bekas galian tambang emas yang sudah lama ditinggalkan di pinggir Sungai Rimbo Canduang.

"Kami turun ini merupakan bentuk komitmen dalam memberantas tambang emas ilegal atau ilegal mining. Mohon kerja sama semua pihak melaporkan jika ada indikasi tambang emas ilegal. Kami akan turun untuk menindaknya," ujar Fahrel.

Seorang warga Tombang inisial K (46) mengatakan, alat berat itu umumnya datang dari Muara Kiawai. "Sebelumnya memang banyak namun saat ini sudah banyak pula keluar. Aktivitas tambang itu sudah berjalan sekitar dua atau tiga bulan terakhir," katanya.