Ada Pergeseran Pos Menteri dalam Reshuffle, Bagaimana dengan Jatah Parpol?
Presiden Joko Widodo (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan bakal melakukan perombakan atau reshuffle sejumlah menteri yang saat ini duduk di Kabinet Indonesia Maju. 

Dia dikabarkan akan merobak enam pos menteri, termasuk merombak kursi Menteri Sosial dan Menteri Kelautan dan Perikanan yang ditinggal menterinya karena terseret dalam kasus korupsi.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin mengatakan, selain dua pos menteri tersebut setidaknya ada sejumlah pos menteri lainnya yang akan diganti yaitu Menteri Kesehatan yang kini diduduki oleh Terawan Agus Putranto, Menteri Agama yang dijabat oleh Fachrur Razi, Menteri Pendidikan yang diduduki oleh Nadiem Makarim, Menteri Perdagangan yang diisi oleh Agus Supratmanto, dan Menteri Pariwisata yang dijabat oleh Wishnutama Kusubandio.

"Tapi ini kan kembali lagi ke Presiden Jokowi," katanya saat dihubungi VOI, Selasa, 22 Desember.

Meski nama-nama ini diprediksi bakal direshuffle oleh Jokowi dari kabinetnya, namun, dia menilai jatah menteri dari partai politik tidak ada berkurang meskipun nantinya akan ada pergeseran pos menteri. 

"Sepertinya akan ada perpindahan atau pergeseran menteri. Namun tidak mengurangi jatah menteri. Misalnya, menteri dari Partai Gerindra, KKP digeser ke Menparekraf atau Mentan (Menteri Pertanian). Semuanya mungkin," ungkapnya.

Begitu juga dengan jatah menteri dari PDI Perjuangan, Ujang menyebut, tak akan ada perubahan meski kader partai berlambang banteng ini yaitu Juliari Peter Batubara terjerat kasus korupsi dugaan suap pengadaan bantuan sosial saat duduk sebagai Menteri Sosial.

"PDIP jatahnya tetap. Tidak akan berkurang karena PDIP partai pengusung Jokowi," tegasnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, Jokowi terbaca tidak akan mengurangi jatah menteri dari partai politik meski banyak kritik yang disampaikan publik terkait hal ini. Alasannya, eks Gubernur DKI Jakarta itu masih perlu dukungan dari koalisinya untuk menjaga keseimbangan kekuasaannya.

Sementara terkait adanya sejumlah nama yang kemungkinan masuk ke dalam kabinet pembantu Jokowi, Ujang mengatakan, Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini punya kans besar sebagai Menteri Sosial pengganti Juliari. Tapi, semua itu tergantung rekomedasi dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"PDIP kan sudah ada nama-nama, salah satunya Risma. Tapi, semua itu tergantung Megawati, siapa yang direkomendasi ya dialah yang akan jadi menteri," katanya.

Perihal kepastian pelaksanaan reshuffle ini makin terang setelah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyebut sosok baru yang akan duduk di kursi menteri akan diperkenalkan ke publik pada Selasa, 22 Desember. Namun, jadwal pastinya menunggu waktu dari Presiden Jokowi.

"Tentunya akan diperkenalkan kepada publik oleh bapak presiden, yang waktunya menyesuaikan waktu bapak presiden, bisa pagi atau siang,” kata Heru kepada wartawan.