JAKARTA - Waketum PPP Arsul Sani menegaskan hingga hari ini Presiden Joko Widodo belum mengajak partai-partai politik bertemu membahas soal reshuffle kabinet. Isu berembus, presiden bakal menggelar reshuffle pada Rabu Pon, 8 Desember, besok.
"Soal reshuffle sampai dengan posisi hari ini, Senin siang, presiden belum menyampaikan kepada partai-partai koalisinya. Kan memang juga sekali lagi, tidak ada kewajiban presiden untuk mengajak bicara soal reshuffle dengan partai koalisinya karena itu memang hak prerogatifnya presiden," ujar Arsul di gedung DPR, Senin, 6 Desember.
Namun, lanjutnya, jika menengok dari reshuffle-reshuffle sebelumnya, biasanya jika ada menteri dari parpol yang terkena reshuffle maka akan diberitahu dan diajak bicara oleh presiden. Demikian juga jika ada pergeseran portofolio.
"Tidak diganti tetapi ada pergeseran portofolio, nah sampai sekarang belum. Biasanya juga kalau ada komunikasi itu dalam hitungan jam. Jadi, ya barangkali sehari atau dua hari sebelumnya," kata Arsul.
BACA JUGA:
Ketua Fraksi PPP di DPR itu menilai, sepertinya Presiden tidak akan menggelar reshuffle pada Rabu PON. Sebab, kata Arsul, pemerintah khususnya presiden sedang fokus menangani bencana alam erupsi gunung Semeru.
"Kita belum tahu apakah yang yang disebut bahwa Rabu Pon itu akan ada reshuffle, ini belum tahu, bisa jadi juga tidak, karena sekarang semua urusan pemerintahan sedang fokus untuk menangani musibah gunung Semeru," katanya.