Bagikan:

JAKARTA - Isu perombakan Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo semakin berhembus kencang setelah Sekretaris Kabinet Pramono Anung memberi sinyal. Namun partai-partai koalisi sendiri mengaku belum mendapat informasi.

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani mengakui belum punya kabar terkait reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang akan dilakukan Jokowi. Setidaknya hingga Senin 30 Januari ini, PPP belum juga diajak bicara.

"Saya ingin sampaikan, itu (kabar terkait reshuffle Kabinet Indonesia Maju) belum," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, dikutip dari Antara.

Bagi PPP, cuma Presiden Jokowi dan Tuhan yang tahu kapan reshuffle akan dilakukan. Termasuk akan menyasar kepada menteri mana saja.

"Saya kira yang tahu ya Presiden sama Allah SWT, termasuk kapannya dan siapanya," ucapnya.

Wakil Ketua MPR RI itu menyebut kabar mengenai perombakan kabinet biasanya akan disampaikan kepada partai politik terkait pada pengujung pengumuman, sebagaimana yang kerap dilakukan Presiden Jokowi sejak periode pertama kepemimpinannya.

"Menyangkut menteri dari partai biasanya itu disampaikan kepada partai politik yang bersangkutan menjelang mepet dengan pengumuman itu dilakukan," ujarnya.

Arsul meyakini Presiden Jokowi akan mempertimbangkan keseimbangan partai politik pendukung pemerintah dalam kabinetnya.

"Partai-partai itu semua percaya bahwa bagaimanapun Presiden Jokowi tentu tetap akan menjaga keseimbangan semuanya," kata anggota Komisi III DPR itu.

Ia juga meyakini bahwa kursi menteri ataupun wakil menteri yang dimiliki PPP di Kabinet Indonesia Maju tidak akan berkurang, melainkan justru akan bertambah.

"Jadi, kalau PPP punya satu menteri, satu wakil menteri, Insyaallah enggak kemudian berkurang. Kalau ngarep bertambah, iya," tuturnya.

Meski demikian, ia menyebut PPP akan menunggu dan menyerahkan sepenuhnya keputusan soal reshuffle kepada Presiden Jokowi yang memiliki hak prerogatif.

"Kita tidak pernah juga berharap posisi tertentu, pokoknya berharap tambahan saja. Soal posisi apa, itu kita harus hormati kewenangan prerogatifnya presiden," kata Arsul.

Saat ini PPP mengisi dua kursi di Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid.

Kabar perombakan kabinet berhembus karena ada desakan dari politikus PDI Perjuangan terhadap menteri-menteri dari Partai NasDem, khususnya karena Partai NasDem telah mendeklarasikan akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.