Presiden Jokowi Memang Suka dengan Hari Rabu
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin kala memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 1 Desember 2020 lalu (Foto: BPMI Setpres/Rusman)

Bagikan:

JAKARTA - Buat sebagian orang, pasti memiliki hari baik dalam hidupnya. Hari baik sepertinya juga dimiliki oleh Presiden Jokowi. Presiden ke-7 Indonesia ini memang cukup dekat dengan Hari Rabu.

Kegemaran Jokowi dengan hari Rabu bisa terlihat dari keputusan dia merombak menteri. Saat masih memimpin Indonesia bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jokowi beberapa kali melakukan perombakan kabinet pada hari Rabu.

Jokowi pernah merombak (reshuffle) Kabinet Kerja pada 12 Agustus 2015, dan 27 Juli 2016. Semuanya itu dilakukan Jokowi bertepatan dengan hari Rabu.

Atau saat sebelum diumumkan menjadi bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan, Jokowi berangkat ke Blitar dan bersama Ketua Umum PDI P nyekar di makam Bung Karno, Rabu, 12 Maret 2014. Sedangkan perombakan kabinet yang ketiga dilakukan Rabu Pahing 17 Januari 2018. Lalu ada juga Reshuffle berikutnya pada Rabu Pahing 15 Agustus 2018

Pernikahan putri Jokowi, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution juga dilaksanakan pada Rabu 8 November 2017. Jokowi dan Iriana juga melangsungkan pernikahan pada Rabu, 24 Desember 1986.

Isu Perombakan Kabinet 

Isu Presiden Joko Widodo yang bakal melakukan perombakan (reshuffle) kabinet pada Selasa, 22 Desember makin kencang. Kepastian adanya reshuffle ini sudah disampaikan Kasetpres Heru Budi Hartono. Pengumuman reshuffle kabinet akan diawali dengan perkenalan para menteri-menteri yang baru. Dilakukan Selasa, 22 Desember.

"Tentunya akan diperkenalkan kepada publik oleh bapak presiden, yang waktunya menyesuaikan waktu bapak presiden, bisa pagi atau siang,” kata Heru.

Saat ini, ada dua kursi kosong setelah dua menteri mengundurkan diri. Keduanya yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang menjadi tersangka korupsi suap ekspor benih lobster atau benur. Kemudian Menteri Sosial Juliari Peter Batubara yang mengundurkan diri setelah menjadi tersangka kasus penerimaan fee bantuan sosial (bansos) COVID-19.

Ketua DPP Partai Keadilan Bangsa (PKB) Faisol Riza bilang, kemungkinan bakal ada enam posisi yang kena. Tapi jumlah ini bisa saja bertambah.

Selain perombakan kursi menteri, Ketua Komisi VI DPR RI ini juga menyebut akan terjadi perubahan di pos wakil menteri berupa penambahan jumlah. Hanya saja Faisol tak memaparkan siapa saja menteri yang akan direshuffle.