JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut akan mengumumkan perombakan (reshuffle) kabinet pada Rabu, 22 Desember. Siapa menteri yang diganti?
Kepastian reshuffle ini disampaikan Kasetpres Heru Budi Hartono. Pengumuman reshuffle kabinet ini disebut akan disampaikan besok, Selasa, 22 Desember.
“Tentunya akan diperkenalkan kepada publik oleh bapak presiden, yang waktunya menyesuaikan waktu bapak presiden, bisa pagi atau siang,” kata Heru kepada wartawan, Senin, 21 Desember.
Saat ini, ada dua kursi kosong setelah dua menteri mengundurkan diri. Keduanya yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang menjadi tersangka korupsi suap ekspor benih lobster atau benur. Kemudian Menteri Sosial Juliari Peter Batubara yang mengundurkan diri setelah menjadi tersangka kasus penerimaan fee bantuan sosial (bansos) COVID-19.
Kementerian Jangan Jadi ‘ATM’ Parpol Bila Jokowi Ganti Menteri
Jokowi disarankan memperbanyak menteri dari kalangan profesional, bukan dari partai politik. Tujuannya, agar kabinet Indonesia Maju yang dia pimpin ini tidak tersandera oleh partai politik.
"Jika kita mau objektif. Kita memperbanyak menteri dari kalangan profesional. Agar kabinet tak tersandera oleh partai politik. Dan agar kementerian tidak menjadi "ATM" bagi partai," kata Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin kepada VOI dikutip Senin, 21 Desember.
Namun sayangnya, kata dia, berdasarkan pengalaman sebelumnya sangat sulit menambah menteri dari kalangan profesional. Biasanya yang bertambah adalah menteri dari kalangan partai politik.
"Kami masih ingat di kabinet Jokowi jilid pertama, ketika reshuffle Andrinof Chaniago dari profesional terlempar dari kabinet dan digantikan oleh orang partai," ujar dia.