Disorot Jokowi, Begini Progres Pembangunan Tanggul Laut Raksasa di Jakarta
Ilustrasi pembangunan tanggul laut di Kawasan Muara Baru, Jakarta Utara. (Antara-Galih Pradipta).

Bagikan:

JAKARTA - Proyek tanggul raksasa di teluk Jakarta atau Giant Sea Wall baru-baru ini disorot Presiden Joko Widodo. Jokowi meminta jajarannya mempercepat penyelesaian pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) tersebut.

Giant Sea Wall dikerjakan secara bersama oleh pemerintah pusat lewat Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta lewat Dinas Sumber Daya Air DKI dengan total panjang 33 kilometer. Kementerian PUPR bertugas membangun tanggul sepanjang 11 kilometer dan sisanya Dinas Sumber Daya Air DKI.

Berdasarkan informasi dalam laman resmi Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, pembangunan Giant Sea Wall telah terbangun sepanjang

Berdasarkan informasi progres per tanggal 8 November 2022 dalam situs Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, tanggul raksasa Jakarta telah terbangun pada 12 bidang lokasi, yakni:

- Marunda dengan panjang 1.650 meter

- Kalibaru dengan panjang 1.591 meter

- Kalibaru dengan panjang 635 meter

- Muara Baru dengan panjang 3.833 meter

- Muara Baru dengan panjang 2.011 meter

- PLTU Muara Karang dengan panjang 825 meter

- PLTU Muara Karang dengan panjang 822 meter

- PLTU Muara Karang dengan panjang 222 meter

- Kamal Muara dengan panjang 708 meter

- Kalibaru dengan panjang 83 meter

- Muara Angke dengan panjang 136 meter

- Muara Angke dengan panjang 126 meter

Sementara, masih ada 20 bidang lainnya yang belum selesai dibangun, di antaranya:

- Marunda dengan panjang panjang 2.303 meter

- Marunda dengan panjang panjang 983 meter

- Marunda dengan panjang panjang 464 meter

- KBN dengan panjang 954 meter

- KBN dengan panjang panjang 11.253 meter

- Cilincing dengan panjang panjang 5.952 meter

- Kalibaru, Koja, Tanjung Priok, Pelabuhan Pelindo II, JICT dengan panjang 8.842 meter

- Ancol dengan panjang 8.088

- Ancol Barat, Sunda Kelapa dengan panjang 4.493 meter

- Muara Baru dengan panjang 1.962 meter

- Pantai Mutiara dengan panjang 1.309 meter

- Podomoro dengan panjang 719 meter

- Pluit, Muara Angke dengan panjang 5.088

- PIK dengan panjang 7.154 meter

- PIK dengan panjang 5.292 meter

- Area Mangrove dengan panjang 1.175 meter

- RZWP3K, Area Mangrove dengan panjang 1.204 meter

- Kamal Muara dengan panjang 2.797 meter

- Kalibaru, Koja, Tanjung Priok, Pelabuhan Pelindo II, JICT dengan panjang 1.054 meter

- Pluit, Muara Angke dengan panjang 1.291 meter

Beberapa waktu lalu, Jokowi menyoroti proyek pengerjaan tanggul laut raksasa di pesisir Jakarta dalam proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang pengerjaannya sempat tertunda.

Menurut Jokowi, pembangunan tanggul dengan nama Giant Sea Wall ini harus segera dilanjutkan untuk mengurangi dampak banjir Jakarta, khususnya banjir rob. Hal ini disampaikan Jokowi usai meresmikan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Urusan air laut yang masuk ke darat, untuk sementara saya kira tanggul laut sudah dikerjakan. Tetapi dalam jangka panjang, memang Giant Sea Wall itu harus juga segera dikalkulasi dan segera dimulai," kata Jokowi, Jumat, 23 Desember.

Banjir Jakarta menjadi satu masalah yang paling disoroti saat dirinya meresmikan dua bendungan kering hari ini. Jokowi mengingatkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk juga menggencarkan program pengendalian banjir lainnya, yakni pembangunan sodetan dan normalisasi Sungai Ciliwung.

Program-program ini sejatinya telah direncanakan sejak lama. Namun, prosesnya mandek selama beberapa tahun. Kini, Heru berupaya untuk mempercepat kelanjutan pembangunan ketiga program tersebut.

"Kalau normalisasi 13 sungai yang ada di Jakarta dilakukan, akan sangat konsistensi. Itu yang saya sampikan ke Gubernur DKI agar benar-benar terus dilakukan," ujar Jokowi.

Sementara pada pembangunan Sodetan Ciliwung atau gorong-gorong raksasa dari Bidara Cina ke Banjir Kanal Timur (BKT), Jokowi berharap pengerjaannya bisa selesai pada bulan Maret 2023.