Presiden Zelensky Kunjungi Washington, Amerika Serikat Bakal Kucurkan Tambahan Bantuan Militer Rp31 Triliun
Presiden Volodymyr Zelensky, (Sumber: President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sedang dalam perjalanan ke Amerika Serikat pada hari Rabu untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden, berbicara kepada Kongres dan mencari senjata, dalam perjalanan luar negeri pertamanya 300 hari sejak Rusia menginvasi negaranya.

Presiden Zelensky mengatakan kunjungan itu bertujuan untuk memperkuat "ketahanan dan kemampuan pertahanan" Ukraina, di tengah serangan Rusia yang berulang kali terhadap pasokan energi dan air di tengah musim dingin.

"Dalam perjalanan ke Amerika Serikat untuk memperkuat ketahanan dan kemampuan pertahanan Ukraina," tulis Presiden Zelensky di akun Twitternya, melansir Reuters 21 Desember.

Terpisah, penasihat politik kepresidenan Mykhailo Podolyak mengatakan, kunjungan Presiden Zelensky ke AS menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi antara kedua negara dan menawarinya kesempatan untuk menjelaskan senjata apa yang dibutuhkan Kyiv.

"Ini akhirnya mengakhiri upaya pihak Rusia untuk membuktikan dugaan semakin mendinginnya hubungan bilateral kita," kata Podolyak.

"Ini, tentu saja, tidak mendekati. Amerika Serikat dengan tegas mendukung Ukraina," tandasnya.

Sementara itu, Presiden Biden akan mengumumkan bantuan militer terbaru hampir 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp31.169.000.000.000 untuk Ukraina, mencakup baterai rudal Patriot untuk membantunya mempertahankan diri dari rentetan rudal Rusia, kata seorang pejabat senior AS.

"Senjata, senjata, dan lebih banyak senjata. Penting untuk menjelaskan secara pribadi mengapa kita membutuhkan jenis senjata tertentu. Khususnya, kendaraan lapis baja, sistem pertahanan rudal terbaru, dan rudal jarak jauh," papar Podolyak.

Kunjungan Zelenskiy diperkirakan akan berlangsung beberapa jam. Dia akan bertemu Presiden Biden dan para pembantu keamanan nasional di Gedung Putih, berpartisipasi dalam konferensi pers bersama dengan Presiden AS dan kemudian pergi ke Capitol Hill untuk berpidato di sesi bersama Senat AS dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Diketahui, Pemerintahan Biden telah memberikan sekitar 20 miliar bantuan militer ke Ukraina atau sekitar Rp311.690.000.000.000, termasuk amunisi artileri, amunisi untuk sistem pertahanan udara NASAMS dan sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS).