Bagikan:

JAKARTA - Hakim Ketua Wahyu Iman Santosa menyinggung soal tak adanya rekaman CCTV di lantai dua dan tiga rumah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Padahal, ada rangkaian peristiwa dugaan perencanaan pembunuhan terhadap Brigadir J.

Mulanya hakim melontarkan pertanyaaan kepada ahli digital forensik Heri Priyanto yang sempat memutar kembali beberapa rekaman CCTV.

"Apakah yang saudara dapatkan rekaman CCTV tadi pada waktu di rumah Saguling hanya dua itu saja atau ada yang lain?" tanya Hakim Wahyu dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 20 Desember.

Lantas, Heri pun menjawab ada puluhan rekaman yang diterimanya. Tapi, hanya tiga yang dianggap krusial.

"Ada sekitar 53 Yang Mulia, tapi sudah disampaikan di BAP 337 yang mulia, bahwa yang krusial memang yang kami setelkan," sebutnya.

Tiga rekaman yang dianggap paling penting yakni dua di rumah Saguling dan satu di rumah dinas Duren Tiga.

Kemudian, Hakim Wahyu mulai menggali Heru yang sebagai petugas digital forensik Polri menerima DVR CCTV atu tidak. Saat itu juga dijawab bila barang bukti yang didapat hanya berupa Flashdisk.

"Menerima dari?" tanya Hakim Wahyu.

"Penyidik Polda Metro," jawab Heri.

"Kan itu ada CCTV di lantai berikutnya lantai 2 dan lantai 3, sodara tidak mendapatkan rekamannya?" tanya Hakim Wahyu lagi.

"Kami di Labfor semua barang bukti dikirim penyidik Yang Mulia," kata Heri.

Lalu, Hakim Wahyu mulai menggali kapan seluruh rekaman CCTV itu diterima, Heri pun menyebut pada 24 Juli.

Hingga akhirnya, mulai disinggung mengenai tak adanya rekaman CCTV lantai dua dan tiga rumah Saguling dikarenakan tercecer saat proses pelimpahan. Namun, Heri enggan berkomentar dengan alasan bukan kewenangannya

"Karena tanggal 18 Juli semua berkas dikirim oleh penyidik Polres Jaksel ke Polda Metro dan selanjutnya dibawa ke Bareskrim dan sodara hanya mendapatkan itu saja tidak mendapatkan utuh seperti duren tiga tadi?" tanya Hakim Wahyu.

"Tidak Yang Mulia," sebut Heri.

"Sehingga ada kemungkinan lantai 2 lantai 3 tercecer ya di penyidik?" tanya Hakim Wahyu memastikan.

"Saya tidak tahu Yang Mulia," kata Heri.