Bagikan:

JAKARTA - Akun diberi nama Tuhan Yesus dalam grup WhatsApp Duren Tiga Ferdy Sambo dkk sedang jadi sorotan. Adanya akun ini diungkap ahli digital forensik yang dihadirkan di persidangan.

Penasihat hukum terdakwa Bripka Ricky Rizal alias RR menduga pemilik akun 'Tuhan Yesus' yang ada pada grup Whatsapp (WAG) buatan kliennya merupakan Alfonsius Dua Lurang selaku sekuriti rumah Ferdy Sambo di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Bripka RR diketahui sebagai pembuat WAG dengan nama 'Duren Tiga'. Namun, grup itu hanya terbentuk beberapa jam hingga akhirnya dibubarkan.

“Ketika saya tanyakan sama Ricky katanya dia lupa, cuma kalau tidak salah Alfonsius. Tetapi Ricky tidak yakin,” ujar penasihat hukum Bripka RR, Zena Dinda Defega saat dikonfirmasi, Selasa, 20 Desember.

Sementara untuk pembuatan WAG 'Duren Tiga' disebut karena kliennya kebingungan ketika hendak berkoordinasi mengenai pekerjaan.

Terlebih, ketika insiden tewasnya Brigadir J terjadi, banyak anggota WAG 'ABS' atau anak buah Sambo memutuskan keluar dari grup.

Padahal, isi grup itu seluruh ajudan dan karyawan yang bekerja kepada Ferdy Sambo yang kala itu sebagai eks Kadiv Propam Polri.

Kemudian, soal percakapan dalam WAG itu telah terhapus bukan karena disengaja. Tetapi, lantaran luput tidak dicadangkan.

Percakapan dalam grup itupun tak ada yang berkaitan dengan kasus tewasnya Brigadir J. Hanya laporan biasa antara pegawai dengan Ferdy Sambo serta Putri Candrawathi.

“Cuma laporan-laporan semu yang kerja sama Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, seperti pemesanan makanan apa dan info makanan sampai,” kata Zena.

Sebagai informasi, akun 'Tuhan Yesus' muncul dalam persidangan kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J pada Senin, 19 Desember.

Keberadaan akun itu diketahui berdasarkan keterangan ahli digital forensik yang sempat menyebut ada 16 kontak dalam grup WhatsApp 'Duren Tiga'.

"Richard, Ricky Wibowo, Damson Kobam, Daden, Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Diryanto, Om Kuat, SMD, Tuhan Yesus, Alfanzu, Sadam, Gusi Sejati, Prayogi Iktara, AR19, dan WTK46.

Adi Setya mengatakan grup WhatsApp tersebut diperoleh dari transkrip barang bukti handphone milik Richard Eliezerx

“Barang bukti nomer 280 dari STP dengan nama Richard,” kata Adi.