Bharada E Soal CCTV Tak Menyorot Ferdy Sambo Bersarung Tangan: Tidak Terlihat, Tangan Masuk Kantong
Bharada Richard Eliezer atau Bharada E (kiri)/FOTO: Rizky Adytia-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Penasihat hukum Bharada Richard Eliezer, Ronny Talapessy menyakini bila Ferdy Sambo menggunakan sarung tangan saat proses penembakan Brigadir J. Walaupun, dari rekaman CCTV tak sekalipun menampilkannya.

"Klien saya sampaikan konsisten FS pakai sarung tangan," ujar Ronny kepada VOI, Selasa, 20 Desember.

Mengenai rekaman CCTV, dikatakan Ronny tak menampilkan semua kejadian secara utuh. Ada bagian yang terekam semisal saat senjata Ferdy Sambo jatuh ketika turun dari mobil.

Sehingga, diduga pada saat itu Ferdy Sambo sempat melepas sarung tangan tersebut.

Terlebih, berdasarkan keterangan saksi Adzan Romer, eks Kadiv Propam itupun disebut sempat mengenakan sarung tangan hitam ketika turun dari mobil di depan rumah dinas Komplek Polri, Duren Tiga.

"Tidak terlihat dan tangan FS masuk kantong jadi sarung tangan tersebut terlihat dilepas ketika tangan kanan masuk kantong sambil berjalan," ungkapnya.

"Iya karena Romer bilang dia pakai sarung tangan dan senjata HS," sambung Ronny.

Kemudian, Bharada E disebut tak menyebut penggunaan sarung tangan saat di rumah Saguling ataupun turun dari mobil di depan rumah dinas Duren Tiga. Melainkan ketika menembak Brigadir J.

Lalu, merujuk keterangan ahli dalam persidangan sebelumnya, sidik jari Ferdy Sambo tak ditemukan di senjata api (senpi) milik Brigadir J.

Padahal, dari pengakuan Ferdy Sambo, ia mengakui sempat menggunakan senpi Brigadir J untuk menembak dinding yang tujuannya mendukung skenario polisi tembak polisi.

"Terbukti di senjata HS almarhum tidak ada jejak DNA sambo padahal dia sendiri mengaku menembak ke tembok pakai senjata HS almarhum," kata Ronny.

Sebelumnya diberitakan, Ahli Digital Forensik Heri Priyanto memutar kembali rekaman CCTV sebelum peristiwa penembakan terhadap Brigadir J. Dari beberapa rekaman, nampak Ferdy Sambo tak menggunakan sarung tangan hitam.

Rekaman yang pertama kali menampikan Ferdy Sambo tak mengenakam sarung tangan yakni CCTV yang terpasang di depan lift rumah Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dalam video rekaman itu, terlihat Ferdy Sambo yang masih mengenakan pakaian dinas Polri keluar dari lift.

Kemudian, ahli mulai memperbesar rekaman video itu tepatnya di arah kedua tangan. Saat itulah, terlihat Ferdy Sambo tak mengenakan sarung tangan.

Bahkan, salah satu penasihat hukum eks Kadiv Propam itu langsung menyampaikan bila rekaman itu merupakan bukti bila Bharada Richard Eliezer berbohong soal penggunaan sarung tangan.

"Ini semakin membuktikan keterangan salah satu tersakwa tidak benar," ucap penasihat hukum Ferdy Sambo dalam persidangan di Pengadilan Ngeri Jakarta Selatan, Selasa, 20 Desember.

Merespon hal itu, Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso menyatakan hal itu akan dinilai langsung oleh majelis hakim.

"Ya nanti kita lihat lagi," sebutnya.

Kemudian, ia meminta ahli untuk menjelaskan mengenai waktu di momen tersebut.

"Itu pukul berapa?" tanya Hakim Wahyu.

"Pukul 16.26.16 waktu CCTV," jawab Heri.

Kondisi serupa juga terlihat ketika Heri memutar rekaman CCTV yang memperlihatkan Ferdy Sambo berada di depan rumah dinas di Komplek Polri, Duren Tiga.

Dari rekaman itu, Ferdy Sambo turun dari mobilnya dan berjalan ke arah gerbang rumah. Namun, kedua tangannya tak nampak menggunakan sarung tangan hitam.

Hanya terlihat tangan kanan eks Kadiv Propam itu seolah menaruh atau mengambil sesuatu dari kantong celana sebelah kanannya.

Diduga, saat itu ia menyimpan senjata api yang dalam dakwaan sempat terjatuh ketika turun dari mobil di depan rumah dinas.

"Pukul 17.10.30 Pak, waktu CCTV," kata Heri.