JAKARTA - Majelis hakim 'menyemprot' sisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Diryanto alias Kodir. Kodir dianggap selalu berbohong dan tertawa ketika diminta menjelaskan mengenai CCTV di rumah dinas Kompleks Polri, Jakarta Selatan.
Kemarahan majelis hakim bermula saat Kodir diminta menjelaskan letak atau posisi kamera CCTV. Dia pun menjelaskan dengan cepat pertanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) tersebut.
"(CCTV di lantai dua, red) Empat. Di kamar masing-masing ada tiga kamera, yang satu di ruang keluarga. (CCTV di lantai satu, red) Di taman depan, di garasi belakang, kamar utama 1, ruang tengah 1," ujar Kodir dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 3 November.
Jaksa lantas kembali melontarkan pertanyaan soal pernah tidaknya Kodir memeriksa fungsi CCTV. Dia pun menyatakan sesekali memastikan kamera pemantau itu dalam kondisi hidup atau mati.
Kodir juga mengaku mengetahui ada CCTV di sekitar kompleks. Bahkan, disebutkan pemasangannya atas bantuan Ferdy Sambo.
"Pak FS (Ferdy Sambo) yang masang. Bantuan dari Pak Ferdy Sambo. Beliau pernah bilang," ucap Kodir.
Namun, jaksa merasa heran dengan kesaksian Kodir. Sebab, pada berita acara pemeriksaan (BAP), dia bisa mengecek CCTV di kamar Putri Candrawathi.
"Saya lihat kau lantang cepat jawab," kata jaksa.
"Hehe siap pak," ujar Kodir sembari tertawa.
Jaksa seolah kesal melihat respon dari Kodir itu. Bahkan, ART Ferdy Sambo itu dianggap memberikan kesaksian bohong karena ada perbdaan antara kesaksian dalam persidangan dan di BAP.
"Jangan bohong lah. Jangan ketawa. Jangan cepat-cepat, jangan bohong, kejebak lu," tegas jaksa.
"Di BAP, Anda bilang dapat izin untuk lihat. Di sini bilang Bu putri kan ada disitu, ini kamu bisa lihat, kalau ngapa-ngapain itu kan kamar pribadi ibu. Lancang kali saudara. Kalau tiba-tiba bu Putri lagi ngapa-ngapain?," semprot jaksa.
"Tidak pak," jawab Kodir.
"Kau di BAP bilang Yosua (Brigadir J) ini begitu dekatnya dengan Ferdy Sambo, dia enggak bisa cek CCTV, kau lancang banget," kata jaksa.