JAKARTA - Polri menduga maraknya aksi penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua belakangan ini didasari sejumlah peringatan yang dirayakan kelompok separatis pada bulan Desember. Satu di antaranya hari lahir Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Di bulan Desember itu ekskalasinya meningkat, kenapa di Indonesia meningkat, di Desember itu ada beberapa peringatan, peringatan kemerdekaan mereka, peringatan berbagai peristiwa di bulan Desember , ini meningkat ekskalasinya," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Rabu, 14 Desember, malam.
Sehingga, Polri bakal meningkatkan kewaspadaan. Kemudian, terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat untuk mencegah adanya serang susulan.
"Harus menungkatkan kewaspadaan bekerja sama dengan rekan-rekan TNI kemudian pemerintah daerah dan tokoh-tokoh agama, ini penting," kata Dedi.
Adapun, KKB sempat menyerang rombongan polisi yang sedang berpatroli di Kampung Tindaret, Distrik Yapen Utara, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, pada Selasa, 13 Desember.
Akibat penyerangan itu, seorang warga sipil tewas. Kemudian, empat kendaran pun dibakar.
BACA JUGA:
Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Herzoni Saragih menjelaskan, insiden yang terjadi Selasa kemarin ini berawal saat anggota menuju lokasi pemalangan di Kampung Tindaret. Namun sebelum sampai di TKP tiba-tiba ditembaki dari ketinggian.
Selain menembaki, KKB Pimpinan Plato Marani membentangkan kayu di belakang kendaraan yang digunakan mengangkut personel.
"Akibat pemalangan tersebut kendaraan tidak bisa maju atau mundur dan saat hendak dipotong tukang gergaji yang dibawa dari Serui mereka ditembak dari ketinggian," kata Saragih