PAPUA - Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring mengatakan pihak berwenang saat ini fokus kepada pemulihan trauma 15 pekerja bangunan yang sempat menjadi sasaran teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Nduga, Papua Tengah.
"Saya rasa mereka pasti trauma sehingga kita akan fokuskan untuk pemulihan kondisinya, baik secara psikis maupun fisik," kata Danrem 172 dalam keterangan, disitat Antara, Rabu 5 Februari.
Dia juga mengapresiasi masyarakat Nduga setelah membantu 15 pekerja bangunan yang sempat disandera KKB. Menurutnya, proses penyelamatan ini berkat bantuan masyarakat dan keberanian para pekerja yang berusaha kabur dari penyanderaan KKB di hutan.
“Terimakasih kepada masyarakat yang telah membantu penyelamatan 15 orang pekerja yang telah disandera KSB pimpinan Egianus Kogoya," ujarnya.
Danrem 172 mengakui, bantuan dari masyarakat itu menunjukkan masih sebenarnya masyarakat tidak setuju dengan aksi teror yang dilakukan oleh kelompok separatis salah satunya dipimpin Egianus Kogoya.
Danrem mengakui, 15 pekerja tersebut diancam Egianus Kogoya akan dibunuh apabila tidak segera keluar dari Distrik Paro.
Karena itu harus disyukuri adanya masyarakat Paro di Nduda membantu para pekerja sehingga mereka bisa melarikan diri keluar dari hutan dan dievakuasi TNI-Polri.
PAPUA - Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring mengatakan pihak berwenang saat ini fokus kepada pemulihan trauma 15 pekerja bangunan yang sempat menjadi sasaran teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Nduga, Papua Tengah.
"Saya rasa mereka pasti trauma sehingga kita akan fokuskan untuk pemulihan kondisinya, baik secara psikis maupun fisik," kata Danrem 172 dalam keterangan, disitat Antara, Rabu 5 Februari.
Dia juga mengapresiasi masyarakat Nduga setelah membantu 15 pekerja bangunan yang sempat disandera KKB. Menurutnya, proses penyelamatan ini berkat bantuan masyarakat dan keberanian para pekerja yang berusaha kabur dari penyanderaan KKB di hutan.
“Terimakasih kepada masyarakat yang telah membantu penyelamatan 15 orang pekerja yang telah disandera KSB pimpinan Egianus Kogoya," ujarnya.
Danrem 172 mengakui, bantuan dari masyarakat itu menunjukkan masih sebenarnya masyarakat tidak setuju dengan aksi teror yang dilakukan oleh kelompok separatis salah satunya dipimpin Egianus Kogoya.
Danrem mengakui, 15 pekerja tersebut diancam Egianus Kogoya akan dibunuh apabila tidak segera keluar dari Distrik Paro.
Karena itu harus disyukuri adanya masyarakat Paro di Nduda membantu para pekerja sehingga mereka bisa melarikan diri keluar dari hutan dan dievakuasi TNI-Polri.
Sementara untuk pilot pesawat Susi Air, Philip Mark Merhntens masih belum diketahui keberadaannya. Personel TNI-Polri masih terus melakukan pencarian terhadap yang bersangkutan.
BACA JUGA:
Sementara untuk pilot pesawat Susi Air, Philip Mark Merhntens masih belum diketahui keberadaannya. Personel TNI-Polri masih terus melakukan pencarian terhadap yang bersangkutan.
Adapun 15 pekerja bangunan yang berhasil kabur, yaitu Gregorius Yanwarin, Domianus Wenehen, Thadeus Belyanan, Ical Behuku, Simon Walter, Martinus Yanwarin, Gerardius Ruban, Fransiskus Rendi Ruban, Yogi Parlahutan Siregar, Refalino Walten, Antonius Heatubun, Martinus Heatubun, Andreas Kolatlena, Amatus Ruban dan Walterius Emanuel Heatuban.
Sebelumnya diberitakan, pesawat milik Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 dibakar KKB di lapangan terbang (lapter) Paro di Nduga, Papua Tengah, Selasa 7 Februari pagi.
Pesawat yang dipiloti Kapten Philips M berkebangsaan Selandia Baru itu membawa lima penumpang, yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W.
Insiden pembakaran itu membuat pilot dan 5 penumpangnya hilang diduga disandera KKB. Selain itu, terdapat 15 pekerja bangunan diduga mengalami nasib sama.