NTT - Petugas Polres Rote Ndao menangkap 13 imigran gelap di desa Dodaek, Kecamatan Rote Selatan, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu 14 Desember malam.
Wakapolres Rote Ndao Kompol I Nyoman Surya Wiryawan mengatakan, 13 imigran yang diduga berkewarganegaraan Irak itu ditangkap saat hendak berlayar ke Australia.
"Namun kapal yang mereka tumpangi terdampar di titik nol terselatan Indonesia," kata Surya saat dihubungi Kamis 15 Desember pagi, disitat Antara.
Berdasarkan informasi awal, dia menjelaskan belasan imigran gelap itu terdampar di perairan Rote Barat Daya. Namun, setelah dicek kembali, kapal tersebut terbawa arus hingga ke Rote Selatan.
"Usai ditemukan, para imigran itu kemudian dibawa ke Mapolres Rote Ndao untuk proses lebih lanjut," tambahnya.
BACA JUGA:
Selain menangkap dan menyelamatkan 13 imigran itu, Polres Rote Ndao juga menangkap tiga anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia yang membawa belasan imigran tersebut.
Ketiga ABK yang masing-masing bernama Isro Pello, Aris Djawa, dan Rayan Hidayat Gafur itu berasal dari Desa Papela. Mereka saat ini masih ditahan dan dalam proses pemeriksaan.
Surya mengatakan Polres Rote Ndao sudah berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTT terkait penemuan belasan imigran tersebut. Selanjutnya, mereka akan diserahkan ke pihak imigrasi di Kupang.
Berikut 13 nama imigran tersebut:
1. Mushin Hassan (laki-laki)
2. Ilham Haji (perempuan)
3. Bnyat Khdhir (laki-laki)
4. Mond Khdhir (laki-laki)
5. Abdulbaqi Abdulbaqi Hasan (laki-laki)
6. Renas Gohdar Ali (perempuan)
7. Anahi Abdulbaqi Abdulbaqi (perempuan)
8. Dlsher Khder (laki-laki)
9. Rezhan Talih (perempuan)
10. Limas Dlsher (perempuan)
11. Ahmed Sdeek Omar (laki-laki)
12. Zherwan Hussen (laki-laki)
13. Beston Mohamd Ali (laki-laki)