BANDA ACEH - Kepolisian Resor Bireuen, Aceh, mengintensifkan patroli gabungan perairan dengan TNI AL guna mencegah masuknya imigran Rohingya ke wilayah Indonesia.
Kapolres Bireuen AKBP Jatmiko mengatakan patroli gabungan melibatkan personel Satuan Polairud, Polsek Peudada, dan prajurit TNI AL Pos Peudada.
"Patroli gabungan ini bertujuan untuk mengantisipasi masuknya imigran gelap etnis Rohingya ke perairan Aceh, terutama wilayah perairan mencakup Peudada, Samalanga, dan Gandapura, Kabupaten Bireuen," katanya dilansir ANTARA, Rabu, 18 Oktober.
Kapolres mengatakan sasaran utama patroli adalah kapal asing yang diduga mengangkut imigran gelap serta kapal-kapal yang dicurigai membawa barang-barang selundupan atau terlibat dalam kegiatan ilegal lainnya.
Menurut Jatmiko, patroli tersebut merupakan upaya preventif atau pencegahan setelah kejadian terdamparnya 36 imigran gelap etnis Rohingya di Peudada, pada Senin (16/10).
Sementara itu, Kepala Satuan Polairud Polres Bireuen Iptu Afdar menyatakan ada kemungkinan oknum tertentu yang terlibat dalam kegiatan penyelundupan imigran gelap etnis Rohingya ke wilayah perairan Peudada.
BACA JUGA:
"Patroli ini sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah. Kami juga berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam menjaga keamanan wilayah dari berbagai kegiatan ilegal yang dapat merugikan masyarakat dan negara," kata Afdar.
Sebelumnya, sebanyak 36 imigran etnis Rohingya terdampar di Gampong Matang Pasi, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Senin (16/10) pukul 06.00 WIB. Dari 36 imigran tersebut, 14 orang di antaranya laki-laki, 12 perempuan, dan 10 anak-anak.