Bagikan:

JAKARTA - Terdakwa Kuat Ma'ruf heran dengan hasil tes polygraph yang menyebut dia berbohong tak melihat Ferdy Sambo menembak Brigadir J. Padahal, ia sudah menyatakan yang sebenar-benarnya.

Pernyataan itu disampaikan saat menanggapi kesaksian Aji Febrianto selaku ahli polygraph.

"Bahwa saya sudah jujur kalau saya tidak melihat tapi kok di polygraph ko masih berbohong," ujar Kuat dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 14 Desember.

Pada kesempatan sebelumnya, Aji menyebut mantan asisten rumah tangga (ART) sekaligus sopir Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi itu sempat jujur dan berbohong di dua pertanyaan saat tes polygraph.

Di pertanyaan pertama mengenai aksi pelecehan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf berkata jujur. Ia tak melihat adanya insiden tersebut.

Namun, saat dipertanyakan mengenai Ferdy Sambo yang ikut menembak Brigadir J, hasil polygraph menyatakan Kuat Ma'ruf berbohong.

"Indikasi kedua apa pertanyaannya?" tanya jaksa.

"Untuk saudara Kuat (pertanyaannya, red) apakah kamu melihat Ferdy sambo menembak Yosua?," ucap Aji menirukan pertanyaan saat itu.

"Jawabannya Kuat tidak (tak melihat, red). Itu hasilnya berbohong," sambungnya.

Adapun, Ferdy Sambo disebut ikut menembak Brigadir J. Tembakan itu mengakhiri eksekusi di rumah dinas kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Tembakan Ferdy Sambo Brigadir J itu diungkap Bharada Richard Eliezer. Keterangan ini disampaikan saat hakim memintanya menjelaskan insiden berdarah yang terjadi pada 8 Juli tersebut.

"Abis almarhum jatuh, FS maju, saya lihat dia pegang senjata dia kokang senjata dia tembak ke arah almarhum," ungkap Bharada E.

"Berapa sekali nembak?" tanya hakim.

"Saya tidak ingat," jawab Bharada E.