Bagikan:

JAKARTA - Belum ada tanda-tanda peperangan Rusia dan Ukraina akan berakhir. Namun apa yang terjadi di Bulgaria semoga bisa menular dan membawa kedamaian.

Elena Bondarenko adalah seorang warga Ukraina yang melarikan diri ke Bulgaria setelah invasi Rusia. Namun siapa sangka kalau dia ternyata malah ditolong orang Rusia di Bulgaria.

Tapi itulah yang terjadi pada pegawai bank dari Zaporizhzhia, salah satu dari banyak pengungsi yang melarikan diri dari perang. Mereka diam-diam dilindungi oleh anggota komunitas Rusia yang beranggotakan 17.500 orang, dilansir dari Channel News Asia, Senin 12 Desember.

Elena Bondarenko dan ibunya serta dua anaknya yang masih kecil disambut seorang Rusia yang mengelola kamp liburan anak-anak di dekat kota Burgas di Laut Hitam.

"Saya senang tidak semua orang Rusia adalah agresor," ucap Elena Bondarenko.

"Ketika Anda tanpa atap, dan Anda perlu menyelamatkan anak-anak Anda, tidak masalah siapa yang membantu Anda," kata seorang pengungsi lainnya, Anaida Petrushenko, 34 tahun, yang melarikan diri dari Pavlohrad di Ukraina timur bersama ketiga anaknya.

"Saya tidak pernah menyembunyikan fakta bahwa saya orang Rusia karena orang melihat bahwa saya ingin membantu," kata salah satu pemilik kamp, ​​yang tidak ingin disebutkan namanya.

Dia telah menampung sekitar 160 pengungsi Ukraina, beberapa di antaranya diantar ke hotel terdekat saat musim turis dimulai.

Sementara sejumlah orang Rusia di Bulgaria membantu para pengungsi, sebagian besar negara Balkan tetap pro-Rusia. Dan pemerintah Bulgaria seringkali kurang ramah dalam hal penyediaan akomodasi dan dukungan, memaksa banyak orang Ukraina untuk pergi.

Dari sekitar 932.000, yang melarikan diri ke Bulgaria sejak invasi, hanya sekitar 51.000 yang tersisa dengan kurang dari 10.000 yang disiapkan oleh negara, menurut data resmi.

Terlepas dari upaya kemanusiaan mereka, beberapa orang Rusia yang membantu orang Ukraina merasa tidak nyaman untuk mengakui siapa mereka.

"Saya tidak bisa menggambarkan perasaan malu terhadap tanah air Anda sendiri," kata salah seorangg warga Rusia.