JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengubah slogan atau branding Jakarta 'Kota Kolaborasi' yang digagas mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi Sukses Jakarta untuk Indonesia.
Penggantian slogan ini sudah diterapkan di media sosial Pemprov DKI Jakarta. Saat Anies masih menjabat, unggahan akun Instagram Pemprov DKI, @dkijakarta, memakai tagar #kotakolaborasi. Kini, tagar tersebut diubah menjadi #SuksesJakartauntukIndonesia.
Perubahan tagar tersebut memancing beragam reksi warganet. Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta, Raides Aryanto menjelaskan alasan perubahan slogan tersebut.
Raides menuturkan, slogan Sukses Jakarta untuk Indonesia yang disandingkan dengan logo resmi Pemprov DKI Jakarta menjadi wujud peran pembangunan Jakarta untuk Indonesia di masa depan yang akan mengalami pergantian Ibu Kota.
"Terkait dengan slogan ‘Sukses Jakarta untuk Indonesia’, Pemprov DKI Jakarta akan mempersiapkan surat keputusan (SK) Gubernur untuk penggunaan slogan tersebut ke depannya. Hal ini untuk mendukung, sekaligus mengajak masyarakat Jakarta, untuk bersinergi mengantarkan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara," kata Raides di Balai Kota DKI, Senin, 12 Desember.
Namun, Raides menegaskan bahwa Pemprov DKI tak mengubah logo +Jakarta yang selama ini dipakai dalam kepemimpinan Anies. “Jadi, tidak ada logo baru menggantikan logo PlusJakarta," ucap dia.
Raides berujar, slogan ini dibuat dengan mengimplementasikan pembangunan Jakarta ke depan, seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Jakarta tahun 2023-2026 yang disusun oleh Anies saat masih menjabat.
Sesuai amanat Menteri Dalam Negeri RI, RPD 2023-2026 disusun agar pemerintah daerah memiliki landasan kebijakan dan program setelah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022.
"Untuk dua tahun ke depan, pelaksanaan RPD akan fokus pada tiga isu prioritas sebagaimana kegiatan-kegiatan yang diarahkan oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, sejak awal menjabat pada bulan Oktober lalu, yakni terkait dengan penanganan kemacetan, penanggulangan banjir, dan antisipasi proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi," urai Raides.
Raides pun mengaku Pemprov DKI juga masih akan melanjutkan semangat kolaborasi yang sudah terbangun di Jakarta untuk bersama-sama membangun kota, utamanya dalam menyelesaikan sejumlah isu strategis dengan berbagai program.
BACA JUGA:
"Di antaranya, program ketahanan terhadap bencana; pemerintahan dinamis dan transformasi layanan publik; ketahanan ekonomi inklusif; kota berkelanjutan berbasis digital dan komunitas; manusia sehat, berdaya saing setara; serta pemerataan pembangunan,” jelasnya.