JAKARTA - Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli mengkritik keputusan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengubah slogan atau branding Jakarta: "Kota Kolaborasi" yang digagas mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi "Sukses Jakarta untuk Indonesia".
Menurut Taufik, slogan buatan Heru saat ini tidak lebih menarik ketimbang narasi yang digunakan selama Anies menjabat.
"Slogan yang sekarang enggak keren, enggak milenial. Mungkin Pemda DKI Jakarta yang sekarang kesulitan mencari konsultan branding," kata Taufik dalam pesan singkat, Senin, 12 Desember.
Taufik menilai, slogan DKI Jakarta saat ini tidak memotivasi warga Jakarta untuk bergerak memajukan kotanya sendiri.
"Ini juga tidak memotivasi harapan warga Jakarta untuk kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Bandingkan dengan 'Maju Kotanya, Bahagia Warganya'," ucap Taufik.
Sementara, branding "Kota Kolaborasi" ala Anies, dianggap Taufik, bisa menggugah semua pihak untuk berkolaborasi dalam membangun Jakarta. Sebab, Jakarta tidak bisa dianggap sebagai kota modern jika tak melakukan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan hingga masyarakat.
Meski demikian, Taufik mempersilakan Heru menjalankan slogan Jakarta yang baru tersebut. Taufik berharap Heru bisa membuktikan Jakarta akan sukses pada kepemimpinannya dan bisa membawa pengaruh positif untuk Tanah Air.
"Tinggal dia (Heru) buktikan sukses Jakarta untuk Indonesia buktikan. Kesuksesan itu dibuktikan oleh pejabat gubernur. Buktikan suksesnya," urainya.
Sebagai informasi, dalam beberapa waktu terakhir, publik menyoroti perubahan slogan yang digagas Anies. Salah satunya adalah penggantian desain "Kota Kolaborasi" berlogo plusJakarta menjadi "Sukses Jakarta untuk Indonesia" pada baliho di jalan raya.
Penggantian slogan ini juga diterapkan di media sosial Pemprov DKI Jakarta. Saat Anies masih menjabat, unggahan akun Instagram Pemprov DKI, @dkijakarta, memakai tagar #kotakolaborasi. Kini, tagar tersebut diubah menjadi #SuksesJakartauntukIndonesia.
Perubahan tagar tersebut memancing beragam reksi warganet. Tak banyak warganet yang mengkritik perubahan slogan tersebut di Instagram hingga Twitter.