Mantan Marinir AS Paul Whelan Kecewa Belum Dibebaskan dari Tahanan Rusia, Presiden Biden: Kami Tidak Menyerah
Presiden Biden didampingi Wakil Presiden Kamala Harris dan Menlu Antony Blinken serta pihak keluarga saat menghubungi Brittney Griner usai dibebaskan. (Twitter/@POTUS

Bagikan:

JAKARTA - Paul Whelan, mantan Marinir Amerika Serikat yang ditahan di Rusia, menyatakan kekecewaannya pada Hari Kamis, bahwa banyak yang belum dilakukan untuk menjamin kebebasannya, mendesak Presiden Joe Biden untuk bertindak cepat menyusul pertukaran tahanan yang membebaskan bintang bola basket AS Brittney Griner.

Griner dibebaskan sebagai ganti pedagang senjata Viktor Bout, sebuah transaksi yang mungkin meninggalkan Amerika Serikat dengan sedikit pengaruh untuk bernegosiasi untuk Whelan, yang menjalani hukuman 16 tahun atas tuduhan spionase yang dia bantah. Dia ditahan pada 2018 dan dihukum dua tahun kemudian.

"Saya sangat kecewa karena belum banyak yang dilakukan untuk mengamankan pembebasan saya, terutama karena peringatan empat tahun penangkapan saya sudah dekat," katanya kepada CNN, seperti dikutip dari Reuters 9 Desember.

"Saya akan mengatakan bahwa jika sebuah pesan dapat disampaikan kepada Presiden Biden, bahwa ini adalah situasi genting yang perlu diselesaikan dengan cepat," sambungnya.

Sementara itu, Presiden Biden mengatakan Amerika Serikat tidak akan pernah menyerah untuk mencari pembebasan Whelan, tetapi pertukaran tahanan yang melibatkan Griner menyisakan sedikit pilihan.

"Sayangnya dan untuk alasan yang sama sekali tidak sah, Rusia memperlakukan kasus Paul secara berbeda dari kasus Brittney. Dan meskipun kami belum berhasil mengamankan pembebasan Paul, kami tidak menyerah," tegas Presiden Biden.

Sementara, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada konferensi pers: "Ini bukanlah pilihan orang Amerika mana yang akan dibawa pulang. Pilihannya adalah satu atau tidak sama sekali."

Blinken mengatakan kepada CBS News, dia telah berbicara dengan saudara perempuan Paul Whelan.

paul whelan
Paul Whelan. (Twitter/@amuse)

Kendati demikian, saudara laki-laki Paul, David Whelan, mengatakan AS membuat keputusan yang tepat untuk mendapatkan kesepakatan yang memungkinkan daripada menunggu yang tidak akan terjadi, tetapi itu bukan pertanda baik bagi saudara kembarnya.

Pemerintahan Presiden Biden memberi tahu keluarga Whelan sebelumnya bahwa dia tidak akan dibebaskan bersama Griner, tambahnya.

"Peringatan dini itu berarti keluarga kami telah mampu mempersiapkan mental untuk apa yang sekarang menjadi kekecewaan publik bagi kami. Dan malapetaka bagi Paul," katanya dalam sebuah pernyataan.

Presiden Biden berharap untuk berbicara dengan keluarga Whelan Hari ini atau ketika mereka siap, kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre.

"Dia terbuka dan siap berkomunikasi dengan mereka," katanya.

Adapun Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada CNN, Amerika Serikat tidak akan kembali ke titik awal dengan Whelan.

"Sangat jelas, sejak awal, bahwa mereka akan memperlakukan Tuan Whelan secara terpisah dan berbeda dari Brittney. Itu masih terjadi," sebutnya.

Terpisah, pengacara Whelan, Vladimir Zherebenkov menyebut kliennya menjalani hukuman di koloni, dengan diskusi pembebasannya terus berlangsung.

"Whelan saat ini berada di koloni hukuman. Diskusi tentang pertukarannya berlanjut di tingkat badan intelijen, jadi semuanya cukup tertutup, tetapi itu sedang berlangsung," kata Vladimir Zherebenkov seperti dikutip dari kantor berita Rusia Interfax.

Diketahui, Whelan dihukum pada tahun 2020 karena memata-matai, setelah persidangan diadakan sepenuhnya di balik pintu tertutup yang menurut para diplomat AS tidak adil dan buram. Ia dijatuhi hukuman 16 tahun di koloni hukuman dengan keamanan maksimum. Dia menyangkal semua tuduhan.