JAKARTA - Tiga pria penduduk Italia ditangkap lantaran diduga memeras turis yang datang ke salah satu destinasi wisata terkenal di dunia, Colosseum, Roma.
Orang-orang itu ditangkap karena dicurigai melakukan pemerasan setelah berdandan sebagai gladiator dan perwira, kemudian meminta uang dari turis untuk "selfie kekaisaran" gadungan mereka, yang mereka minta untuk diambil oleh turis.
Kepolisian Roma Polizia di Stato mengumumkan berita itu di halaman Facebook-nya, menyatakan selama Agustus dan September, mereka menerima "sejumlah keluhan dari turis asing yang telah diperas hingga 500 euro."
"Modus operandinya identik," tulis kepolisian, melansir CNN 1 Desember.
Pria berpakaian seperti gladiator atau perwira diduga akan mengundang korban turis mereka untuk mengambil "selfie kekaisaran" dengan mereka di luar Colosseum, dan kemudian meminta uang. Terkadang "kekerasan dan ancaman" digunakan
Seorang turis Italia dimintai 40 euro, ketika dia mengatakan tidak, dua tersangka mengelilinginya, mengancam akan memukulinya, dan diduga memeras 150 euro.
Seorang turis Irlandia yang menolak untuk membayar, mengatakan mereka tidak punya uang, tampaknya digiring ke ATM terdekat tempat mereka berdesak-desakan, kata polisi.
Korban menarik 200 euro dan menyerahkannya, hanya untuk para pria yang meminta lebih banyak, dan memaksa mereka untuk mengambil 50 euro lagi.
Dibantu oleh Kantor Kejaksaan Roma, polisi mengidentifikasi ketiga pria tersebut dan langsung melakukan penindakan. Dua telah ditempatkan di bawah tahanan rumah dan satu ditahan.
Penyelidikan masih dalam tahap awal.
Gladiator palsu Roma, yang sebenarnya biasanya berpakaian seperti centurion (tentara) daripada gladiator, telah lama menjadi masalah, dengan banyak turis yang berfoto dengan mereka tanpa sadar, mereka akan dikenakan biaya.
BACA JUGA:
Diketahui, praktik meminta wisatawan membayar untuk foto adalah ilegal, meskipun beberapa tampaknya belum mendapatkan memo tersebut.
Pada Bulan Januari, dua orang Romawi didenda 13.500 euro ketika mereka ketahuan memungut biaya dari turis untuk sebuah foto, dengan kostum mereka disita.
Pada 2015, kru TV Rumania yang merekam para perwira 'diperas' ketika mereka menolak untuk membayar.