Pemprov DKI Diminta Bikin Terobosan untuk Manfaatkan Lumpur Hasil Kerukan
Foto via Antara

Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI diminta bisa memanfaatkan lumpur hasil pengerukan pada sungai, danau, situ, embung dan waduk. Pemprov harus terbuka juga selama ini untuk apa peruntukan lumpur dari sungai.

Permintaan itu datang dari pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Nirwono Joga mengusulkan hal tersebut harus menjadi perhatian, mengingat Pemprov DKI di bawah pimpinan Heru Budi juga menyatakan akan menggencarkan lagi kegiatan "gerebek lumpur" di berbagai wilayah.

"Kalau gerebek lumpur dioptimalkan maka akan tersedia lumpur dalam jumlah besar. Yang harus dipikirkan akan dibawa atau ditampung ke mana dan digunakan untuk apa, bisa misalnya untuk pengurukan kawasan yang membutuhkan," ujar Nirwono di Jakarta, Kamis 1 Desember dikutip dari Antara.

Selain itu, Nirwono juga menilai Pemprov DKI Jakarta harus mulai terbuka dan transparan dikemanakan lumpur hasil pengerukan itu dan peruntukannya.

"Selama ini tidak ada kejelasan lumpur-lumpur hasil pengerukan itu dikemanakan saja dan untuk apa saja," ucapnya.

Kendati demikian, Nirwono menilai strategi Heru Budi untuk melakukan gerebek lumpur merupakan langkah baik yang harus digencarkan oleh seluruh pihak seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA), pasukan pelangi, seluruh jajaran Pemprov DKI hingga kelurahan.

"Gerebek lumpur bertujuan memperlancar aliran air (sungai, saluran air), meningkatkan kapasitas daya tampung (sungai, saluran air, situ/ danau/ embung/ waduk)," ucapnya.

Gerebek lumpur sendiri, kata Nirwono, tidak akan terlalu efektif jika tidak didukung oleh pembenahan sungai dengan cara diperlebar, diperdalam, dihijaukan, dibebaskan dari sampah dan dicegah untuk terjadi sedimentasi.

Kemudian, lanjutnya, perlu juga dilakukan revitalisasi situ/danau/embung/waduk, memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan mengkonservasi hutan lindung hulu sungai untuk memperbesar resapan air dan mengurangi sedimentasi sungai.

"Kemudian merehabilitasi saluran air yang diperbesar dimensi saluran airnya dan bebas dari jaringan utilitas yang menyumbat saluran, serta restorasi kawasan pesisir termasuk memanfaatkan lumpur hasil pengerukan gerebek lumpur tadi," tuturnya.

Sebelumnya, Heru Budi Hartono menyatakan akan rutin melakukan gerebek lumpur sebagai upaya pengendalian banjir Jakarta. Pengendalian banjir itu sendiri, jadi salah satu program prioritas Pemprov DKI pada 2023.

"Penanganan rutin pengerukan jadi rutin gerebek lumpur, jadi kemarin saya sudah ke beberapa wilayah semua harus jalan sarana prasarana yang Pemda miliki turun untuk mengantisipasi banjir," kata Heru, Selasa (29/11).