Bagikan:

JAKARTA - Upaya mencegah terjadinya genangan dengan program Gerebek Lumpur terus dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Setelah Kali Mookevart, kini giliran Kali Sunter yang dikeruk, tepatnya di segmen depan Pompa Rawa Badak sepanjang 495 meter dan depan Artha Gading sepanjang 210 meter.

"Tentu kegiatan pengerukan ini akan memiliki dampak langsung kepada kita semua. Khususnya, Gerebek Lumpur di dua segmen ini dilaksanakan untuk pencegahan genangan pada lokasi sekitar, yaitu pada 14 RT dan 15.700 m2 wilayah terdekat dari daerah aliran sungai (DAS) yang dikeruk," ungkap Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal, Minggu 3 Oktober.

Gerebek Lumpur di Jakarta Utara ini dikerahkan amphibi besar 3 unit, excavator long arm 2 unit, excavator standar 1 unit pada segmen depan Pompa Rawa Badak, lalu amphibi besar 2 unit dan excavator long arm 2 unit pada segmen depan Artha Gading, sehingga total alat berat 10 unit, serta dumptruck 18 unit untuk kedua lokasi tersebut.

"Pada Gerebek Lumpur kali ini, kami menargetkan bisa mengeruk sebanyak 17.920 m3 pada segmen Rawa Badak dan 8.400 m3 segmen Artha Gading. Nanti kerukan lumpur yang didapatkan akan dibuang di dump site kami, untuk segmen Pompa Rawa Badak di kawasan Beting dan segmen Artha Gading di kawasan Ancol," jelas Yusmada.

Kegiatan Gerebek Lumpur di Jakarta Utara ini dilakukan secara kolaboratif lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Di antaranya, Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Camat, Lurah (PPSU), Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara, Suku Dinas Pertamanan Jakarta Utara, dan UPK Badan Air.

"Semoga dengan adanya kegiatan Grebek Lumpur ini, masyarakat terbantu dalam penanganan permasalahan banjir. Oleh karena itu, mari kita semua berkolaborasi untuk menangani permasalahan banjir di Jakarta. Bisa mulai dari yang paling sederhana, yaitu tidak membuang sampah sembarangan," pungkasnya.