KALTIM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga di tiga kecamatan wilayah Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mewaspadai dampak dari hujan lebat pada awal Desember 2022.
"Kami imbau untuk berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah bagi warga yang berada di Kecamatan Elar, Elar Selatan, dan Sambi Rampas," Kepala Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai Decky Irmawan ketika dihubungi dari Labuan Bajo, NTT, Kamis 1 November, disitat Antara.
Hujan lebat yang berpotensi mengguyur tiga kecamatan itu akan memberi dampak terjadinya longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah. Selanjutnya, kata Decky, jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi dan volume aliran air sungai akan meningkat.
"Aliran banjir berbahaya dan dapat mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah," imbuhnya.
BACA JUGA:
Atas kondisi ini, BMKG memberi imbauan agar warga pada tiga kecamatan itu untuk berhati-hati dalam beraktivitas baik di luar maupun dalam rumah. Mereka diminta untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak ada keperluan yang terlalu mendesak.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mempercayai informasi yang tidak benar dan belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Kami minta warga dapat berkoordinasi dengan pihak kebencanaan terkait informasi yang ada," ujar Decky.
Wilayah NTT sendiri telah memasuki musim hujan berdasarkan pemantauan awal musim hujan dari BMKG.
Curah hujan yang tinggi perlu diwaspadai masyarakat karena dapat memicu berbagai dampak bencana seperti banjir dan longsor. Selain itu, kerusakan tanaman pertanian dan perkebunan juga perlu diwaspadai saat musim hujan ini.
"Masyarakat harus meningkatkan kesiapsiagaan dini dan berwaspada," tandasnya.