REJANG LEBONG - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, meminta warga penerima bantuan sosial di daerah itu melaporkan kepada pihak berwajib jika dalam penyaluran bantuan dilakukan pemotongan.
"Kalau ada yang melakukan pemotongan bansos ini agar segera dilaporkan kepada pihak yang berwajib. Penyaluran bantuan sosial ini tidak boleh ada pemotongan dan penyalurannya juga diawasi aparat," kata Kepala Dinas Sosial Rejang Lebong Gusti Maria di Rejang Lebong, Antara, Jumat, 25 November.
Dia menjelaskan, saat ini sebanyak 19.187 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Rejang Lebong tengah menerima pencairan bansos baik berupa BLT dampak kenaikan BBM, di mana mereka ini juga tercatat sebagai penerima bansos BPNT Sembako dan bansos program keluarga harapan (PKH).
Penyaluran bansos ini, kata dia, dilakukan sejak 22 November kemarin melalui empat kantor pos diantaranya Kantor Pos Cabang Curup sebanyak 5.885 KPM, kemudian Kantor Pos cabang pembantu Sambirejo di Kecamatan Selupu Rejang sebanyak 3.430 KPM.
Selanjutnya di Kantor Pos cabang pembantu Belitar Kecamatan Sindang Kelingi sebanyak 7.454 KPM, serta Kantor Pos cabang pembantu Karang Anyar Pal 8, Kecamatan Bermani Ulu sebanyak 2.418 KPM.
Menurut dia, kalangan warga tidak mampu yang menerima bansos ini selain menerima pembayaran BLT BBM untuk dua bulan terakhir (November dan Desember) sebesar Rp300.000 atau Rp150.000 per bulan juga pembayaran bansos BPNT Sembako dan PKH untuk pembayaran tiga bulan Oktober-Desember.
Bantuan sosial yang diterima setiap KPM mencapai Rp900.000 yang terdiri dari bansos BLT BBM sebesar Rp300.000, kemudian bansos BPNT Sembako serta PKH Rp600.000.
BACA JUGA:
Diharap bansos yang disalurkan pemerintah pusat ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang belakangan mulai mengalami kenaikan akibat adanya kenaikan harga BBM, demikian Gusti Maria.