Bagikan:

JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono memberikan pernyataan berbeda terkait motif penusukan pegawai transjakarta berinisial Randi Pramono (30) yang tewas di Jalan Raya Bogor KM 26, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

"Menurut pengakuan tersangka, tersangka yang melaju di depan korban kemudian handphone tersangka jatuh. Korban kemudian menabrak (melindas) handphone tersebut hingga rusak. Terjadi cekcok mulut, hingga tersangka mendatangi korban," kata Kombes Budi Sartono kepada wartawan, Kamis, 24 November.

Saat kejadian tersangka dalam kondisi mabuk dan terjadi percekcokan antara pelaku dan korban.

"Karena tersangka mabuk habis minum-minum sehingga langsung menusuk korban dengan senjata jenis badik. Kemudian tersangka kabur," ujarnya.

Kejadian terjadi pada saat korban pulang kerja pada Selasa malam, 22 November. Setelah kejadian, anggota Polres Metro Jakarta Timur melakukan penyelidikan.

"Jadi (pelaku) bukannya geng motor bukan apa, jadi cekcok kesalahpahaman karena handphone terlindas," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, tim gabungan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur dan Polsek Ciracas berhasil mengungkap motif penusukan terhadap korban Randi Pramono (30) pegawai Transjakarta yang tewas bersimbah darah di Jalan Raya Bogor KM 26, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

"Motifnya murni perampokan," kata Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono kepada VOI, Kamis, 24 November.

Dari hasil pemeriksaan, kedua tersangka berinisial RV dan RK mengakui perbuatannya.

"Handphone korban di jambret kedua pelaku," ujarnya.

Kompol Jupriono juga meluruskan sejak awal hasil olah TKP bahwa tidak ada percekcokan yang terjadi antara korban dan para pelaku.

"Engga ada keributan karena cekcok. Iya (motif perampokan)," katanya.