Bagikan:

JAKARTA - Tim gabungan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur dan Polsek Ciracas berhasil mengungkap motif penusukan terhadap korban Randi Pramono (30) pegawai Transjakarta yang tewas bersimbah darah di Jalan Raya Bogor KM 26, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengatakan bahwa motif dari peristiwa penusukan sopir Transjakarta adalah perampokan handphone alias begal handphone.

"Motifnya murni perampokan," kata Kompol Jupriono kepada VOI, Kamis, 24 November.

Dari hasil pemeriksaan, kedua tersangka berinisial RV dan RK mengakui perbuatannya.

"Handphone korban di jambret kedua pelaku," ujarnya.

Kompol Jupriono juga meluruskan sejak awal hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) bahwa tidak ada percekcokan yang terjadi antara korban dan para pelaku.

"Engga ada keributan karena cekcok. Iya (motif perampokan)," katanya.

Sebelumnya, berdasarkan hasil olah TKP, polisi tidak menemukan handphone milik korban. Namun saat itu Unit Reskrim Polsek Ciracas masih belum bisa menyimpulkan penyebab kematian Randi Pramono.

Mereka juga enggan berspekulasi mengenai kabar Randi jadi korban begal, sebab pihaknya masih mengumpulkan sejumlah bukti dan saksi-saksi.

"Belum bisa kita ambil kesimpulan, masih proses," kata Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono saat dikonfirmasi VOI, Rabu, 23 November.