CIANJUR - Pemandangan tak biasa terjadi di sepanjang jalan pemukiman Kecamatan Cugenang pascagempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Rabu, 23 November.
Di depan deretan rumah-rumah yang runtuh akibat gempa, banyak warga korban gempa berjejer menadahkan kardus bertuliskan “butuh donasi”.
Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, mereka kompak menyerukan permintaan sumbangan kepada kendaraan, khususnya mobil yang melintas. Warga ini juga menutup sebagian jalan untuk menempatkan kotak penerimaan donasi mereka. Entah benar atau tidak, beberapa dari mereka mengaku belum makan hingga dua hari.
Saat tim VOI menyusuri salah satu jalan di kecamatan ini, ada warga yang sampai turun ke jalan dan mencegat mobil ke samping kursi sopir untuk menegaskan permintaan bantuan untuk mereka.
Kondisi serupa juga terekam dalam unggahan video dalam akun Twitter @kangjail. Sekompok relawan yang membawa donasi bencana ini dicegat oleh salah satu warga terdampak gempa.
Mereka memaksa minta bantuan sampai menghadang mobil di tengah jalan. Mobil relawan ini sampai memutar balik untuk mencari jalur lain demi bisa sampai ke tujuan pemberian donasi mereka.
“Kita dijegat ya..orang orang ini minta bantuan diturunin disini. Sementara kita Mau ke ujung ..orang orang ini brentiin semua mobil yang ada tanpa terkecuali ambulan Lokasi tidak jauh dari SMP Terbuka Cigunang Rancagoong. Hati hati buat semua relawan,” tulis akun @kangjail.
Kita dijegat ya..orang orang ini minta bantuan diturunin disini
Sementara kita Mau ke ujung ..orang orang ini brentiin semua mobil yang ada tanpa terkecuali ambulan Lokasi tidak jauh dari SMP Terbuka Cigunang Rancagoong.
Hati hati buat semua relawan.. pic.twitter.com/YRBvXLblUw
— Reporterjail (@Kangjaill) November 23, 2022
BACA JUGA:
Berdasarkan pantauan pada hari ketiga pascagempa Cianjur, banyak spanduk terbentang di sepanjang jalan pada Kecamatan Cugenang yang bertuliskan “belum mendapat bantuan”. Sementara tak jauh dari spanduk tersebut, berdiri tenda-tenda pengungsian warga terdampak gempa.