JAKARTA - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, cakupan vaksinasi COVID-19 booster atau dosis ketiga di DKI Jakarta mencapai angka 70 persen.
“Kita sudah memberikan vaksinasi kepada 5,2 juta (orang di DKI Jakarta). Padahal sudah ada 10,8 juta orang yang sudah pernah mendapat layanan vaksinasi dosis kedua,” kata Dwi dalam “talkshow” yang disiarkan oleh BNPB Indonesia secara virtual diikuti di Jakarta, Antara, Selasa, 22 November.
Khusus pada kelompok lanjut usia (lansia) di DKI Jakarta, Dwi juga mengatakan cakupan vaksinasi dosis penguat pada kelompok tersebut mencapai 57 persen atau sekitar 431.000 warga lansia.
Dwi mengimbau masyarakat, terutama lansia, di DKI Jakarta dapat sesegera mungkin melengkapi dosis vaksin penguat di tempat terdekat.
Dia mengatakan bahwa layanan vaksinasi di Jakarta saat ini tersedia di banyak tempat, tidak hanya di fasilitas kesehatan, sehingga dapat lebih mudah dijangkau masyarakat.
“Di beberapa area yang banyak dihadiri masyarakat misalnya di beberapa taman, di beberapa event seperti event hari bebas kendaraan bermotor di hari Sabtu atau Minggu itu kita membuka juga layanan-layanan vaksinasi booster,” kata dia.
Dengan vaksinasi dosis ketiga, Dwi mengingatkan vaksin tersebut bermanfaat untuk menjaga tingkat kekebalan tubuh terhadap virus COVID-19.
Dengan begitu, seandainya seseorang tertular COVID-19 maka diharapkan tidak bergejala berat, tidak perlu perawatan di rumah sakit, dan bisa menjalani isolasi mandiri dengan mudah dan ringan.
Secara umum, Dwi memandang bahwa vaksin COVID-19 dapat memberikan pengaruh terhadap pengurangan kejadian COVID-19 dengan risiko berat hingga risiko meninggal dunia.
Menurut dia, kasus aktif COVID-19 di DKI Jakarta yang saat ini mencapai angka 22.500 dengan mayoritas bergejala ringan.
Bagi penderita yang baru didiagnosis terinfeksi COVID-19, Dwi mengatakan masyarakat bisa memanfaatkan layanan telemedisin yang sampai saat ini masih berjalan melalui call center di puskesmas domisili masing-masing di wilayah DKI Jakarta.
BACA JUGA:
“Untuk akses obat, sekarang selain seperti biasa dapat diperoleh melalui bantuan jasa kurir, tetapi juga bisa diambil langsung oleh keluarga dari pasien yang menjalani isoman ke rumah sakit yang sudah ditetapkan untuk tempat pengambilan obatnya,” kata Dwi.