JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap berbagai alasan orang tua tak memberi imunisasi pada anaknya. Di antaranya adalah karena ketakutan hingga dianggap tak sesuai keyakinan mereka.
"Kenapa ibu-ibu rendah membawa anak divaksin. Pertama, takut kena KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Kemenkes RI, Sabtu, 19 November.
Berikutnya, seorang ibu tak memberi imunisasi anaknya karena adat istiadat yang dipercaya masyarakat.
"Suaminya enggak mau kasih kalau sebelum turun tanah, anaknya belum jalan itu enggak boleh. Itu ada juga," ungkap Maxi.
"Kemudian ada masalah keyakinan," sambungnya.
Maxi mengingatkan pemberian imunisasi, khususnya imunisasi polio menjadi sangat penting. "Kalau semua anak-anak kita divaksin, mendapatkan (vaksin, red) polio lengkap saya yakin 2026 kita eradikasi lagi. Enggak ada virus liar lagi," tegasnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, seorang anak berusia tujuh tahun di Kabupaten Pidie, Aceh dinyatakan mengalami polio tipe dua. Dia awalnya mengalami demam dan flu pada 6 Oktober.
Selanjutnya, gejala onset lumpuh pada tungkai dirasakan pada 9 Oktober. Anak itu kemudian dibawa ke RSUD TCD Sigil pada 18 Oktober.
Dokter yang memeriksanya kemudian mengambil dua sampel yang kemudian dikirimkan ke provinsi dan Jakarta untuk dites. Hasilnya, anak tersebut dinyatakan positif polio pada 10 November.
Anak itu mengalami kondisi pengecilan di otot paha dan dia tidak pernah mendapatkan imunisasi. Kemenkes menyebut anak tersebut mengalami perbaikan kondisi namun dia harus menjalani fisioterapi untuk menjaga massa otot.