Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluruskan pernyataan Wali Kota Depok Mohammad Idris soal rencana pembangunan masjid dan relokasi SDN Pondok Cina 1.

Ridwan Kamil lewat unggahan di akun Instagram @ridwankamil menjelaskan, Pemprov Jabar hanya menampung aspirasi daerah terkait rencana pembangunan.

Mau Alun-alun silakan, mau pariwisata, gedung kesenian maupun Masjid/Rumah Ibadah, silakan dan rumusnya sederhana saja, JIKA anggaran bantuan datang dari provinsi MAKA tugas kota/kabupaten lah menyediakan lahannya dengan baik dan aman. Itulah yang terjadi dalam situasi rencana pembangunan masjid di lahan SD Pondok Cina 1,” kata Ridwan Kamil, Kamis, 17 November.

Kang Emil—biasa gubernur disapa— menerangkan, Pemprov Jabar selama ini menerima laporan dari Pemkot Depok soal lahan yang ‘sudah aman terkendali’ termasuk rencana relokasi sekolah dasar.

Saya sempat tanya, kenapa harus direlokasi? Dijawab oleh tim Pemkot Depok, bahwa situasi lalulintas sudah sangat padat dan rawan kecelakaan bagi anak2 SD bersekolah di sana,” sambung dia.

Jadi jika lahan memang belum clean and clear untuk alih fungsi sebaiknya dimusyawarahkan terlebih dahulu. Sampai semua pihak menerima. Jika tidak, maka niat membangun masjid bisa pindah lokasi atau bisa juga tidak jadi dibangun atau dibatalkan. Demikian klarifikasinya,” papar Kang Emil.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Depok, Jawa Barat, Mohammad Idris menjelaskan tentang rencana pembangunan Masjid Jami Al-Quddus di lahan relokasi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Cina 1, Margonda.

"Kami tentunya mengakomodasi keinginan masyarakat Depok, khususnya warga Muslim yang menyampaikan laporan ke Provinsi Jawa Barat tentang sulitnya mencari masjid untuk salat di Jalan Margonda Raya," katanya, Rabu, 16 November.

"Untuk itu, saya diminta mencari aset di Margonda oleh Pak Gubernur Jabar, tapi tanah di Margonda sudah di atas Rp30 juta per meter, sehingga tidak bisa beli pakai APBN, lalu kata gubernur cari aset, tanah pemerintah atau tanah negara, ini arahan beliau," katanya.

Idris yakin Gubernur Jabar berkomitmen untuk membantu melalui hibah barang untuk pembangunan Masjid Jmi Al-Quddus di Margonda Raya Kota Depok itu.

"Insyaallah beliau sudah berkomitmen untuk membantu hibah barang, mereka yang membangunkan, mereka yang membuat desain, mereka yang membuat DED (Detail Engineering Design), nanti kalau sudah jadi diserahkan ke masyarakat Depok," katanya.

Selanjutnya, terkait persoalan lahan relokasi SD, Idris membantah tudingan yang ditujukan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Depok karena dianggap menelantarkan siswa.

"Tentang masalah SD tidak mungkin Pemkot Depok yang cinta kepada pendidikan dan juga Kota Depok sebagai kota pendidikan, yang di dalam visi RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)-nya, sebagai kota pendidikan, tidak mungkin menelantarkan siswa, apa lagi ini calon generasi bangsa yang akan datang," katanya menegaskan.

Wali Kota Depok menjelaskan semua persoalan ini hanya teknis, sehingga dirinya meminta untuk bersabar. Sebab, Pemkot Depok akan menambah sarana SMP negeri di Kecamatan Beji. khususnya Pondok Cina, yaitu SMPN 24.

"Tahun depan insyaallah, namun gedungnya baru kita bangun, karena birokrasinya memang begitu tidak bisa simsalabim," ujarnya.

Sedangkan untuk SDN Pondok Cina 1, pihaknya juga sudah merencanakan pembelian lahan untuk dibangunkan sekolah yang lebih representatif, ketimbang di pinggir jalan yang membahayakan

"Itu yang dipikirkan, jadi tolong sabar sebentar, hindari tindakan memprovokasi dan lakukan klarifikasi kepada kami, Dinas Pendidikan," katanya dan menambahkan agar semua pihak bisa merasakan kenyamanan, sebab Kota Depok yang sudah harmoni, jangan diotak-atik, apalagi dipolitisasi,” papar Wali Kota Depok M Idris.