Soal Polemik SD Pondok Cina 1, Menko PMK: Relokasi Harus Representatif
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. FOTO ANTARA/Wuryanti Puspitasari.

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memberi catatan penting atas polemik penggusuran SD Negeri Pondok Cina 1 yang lahannya akan dibangun masjid raya.

Kini, Wali Kota Depok Mohammad Idris memutuskan untuk menunda penggusuran untuk merelokasi SDN Pocin 1. Muhadjir mengaku dirinya telah berpesan kepada Pemerintah Kota Depok agar pembangunan SDN Pocin 1 yang nantinya direlokasi itu harus serupa dengan sekolah lama.

"Saya sudah minta Pemkot tidak boleh mendirikan masjid di tempat itu sebelum ada kepastian bahwa anak anak dan warga sudah menerima relokasi. Eelokasi harus representatif, paling tidak sama dengan semula. Syukur-syukur bisa lebih kondisinya," kata Muhadjir kepada wartawan, Sabtu, 17 Desember.

Muhadjir mengungkapkan, penentuan lokasi pemindahan SDN Pocin 1 yang akan digusur itu akan mulai direalisasikan pada awal tahun 2023.

Dalam kesempatan itu, Muhadjir juga telah mengingatkan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk ikut turun tangan menyelesaikan polemik relokasi SDN Pocin 1 yang menuai protes dari orang tua siswa.

Mengingat, rencana pembangunan masjid raya yang berlokasi di lahan SDN Pocin 1 itu bersumber dari hibah Pemprov Jawa Barat. "Pemprov (Jawa Barat) juga harus ikut bertanggung jawab," cecarnya.

Muhadjir pun memandang keberadaan bangunan masjid atau sekolah tidak bisa dibandingkan dari segi urgensinya. Sebab, tempat ibadah dan fasilitas pendidikan sama-sama penting bagi masyarakat.

"Sangat tidak tepat kita inginkan kalau penghapusan sekolah itu demi untuk tempat ibadah karna dua duanya sangat urgent. Bahkan, pendidikan itu lebih penting. Kalau ibadah malah bisa di mana mana," ucap Muhadjir.

"Kemarin, Pemkot sudah saya minta, Pak Wali (Idris), tidak boleh ada pemindahan siswa dari tempat itu. Tidak boleh ada pembangunan masjid di tempat itu sebelum anak-anak dipastikan bahwa mereka bisa belajar seperti semula," imbuhnya.

Sebelumnya, Pemkot Depok resmi memutuskan menunda relokasi siswa-siswi SDN Pondok Cina 1. Pemkot mengabulkan aspirasi sebagian orang tua siswa yang menginginkan adanya penundaan relokasi.

"Keberlangsungan pendidikan bagi siswa-siswi kita adalah prioritas utama bagi Pemkot Depok, Pendidikan adalah jembatan anak-anak kita meraih masa depan," kata Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, pada unggahan di media sosialnya, Kamis, 15 Desember.

Pemkot Depok memutuskan untuk menunda relokasi siswa SDN Pondok Cina 1. Selain itu, pihaknya juga akan memfasilitasi seluruh kegiatan belajar mengajar di lokasi tersebut.

Tak hanya itu, sesuai aspirasi orang tua murid dan warga Pondok Cina, Pemkot Depok juga akan membangun SMP Negeri 34 Depok di wilayah Pondok Cina. Direncanakan, SMP Negeri tersebut dapat beroperasi pada tahun ajaran baru 2023-2024.

"Semoga dengan dibangunnya SMP Negeri 34 dapat memberikan kabar gembira bagi semua," ujar Imam dilansir dari laman resmi pemkot.

Ia pun menyampaikan permohonan maafnya kepada orang tua dan siswa-siswi yang terganggu kegiatan belajar mengajarnya. Yang disebabkan dinamika yang terjadi.

"Saya memohon maaf kepada orang tua, siswa-siswa, anak-anak kami yang tergaggu kegiatan belajarnya akibat dinamika yang terjadi belakangan ini," ungkapnya.