Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dikutip oleh kantor berita Interfax Ukraina mengatakan pada Hari Rabu, dia yakin ledakan yang menewaskan dua orang di Polandia bukan disebabkan oleh rudal Ukraina.

"Saya yakin itu bukan rudal kami," katanya seperti dikutip media Ukraina, melansir Reuters 17 November.

Dia mengatakan dia percaya ledakan Selasa disebabkan oleh rudal Rusia, menambahkan bahwa dia mendasarkan kesimpulannya pada laporan dari militer Ukraina yang dia "tidak bisa tidak percaya".

Lebih jauh, Presiden Zelensky yakin Ukraina seharusnya sudah diberi akses ke lokasi ledakan.

"Apakah kami berhak masuk tim investigasi? Tentu saja," ujarnya.

Sebelumnya, Polandia dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengatakan, rudal yang jatuh di dalam wilayah Polandia mungkin ditembakkan oleh pertahanan udara Ukraina dan bukan serangan Rusia, meredakan kekhawatiran internasional perang dapat meluas melintasi perbatasan.

Namun demikian, kepala NATO mengatakan bahwa Rusia, bukan Ukraina, masih harus disalahkan karena memulai perang dengan invasi Februari. Serta meluncurkan sejumlah rudal pada hari Selasa yang memicu pertahanan Ukraina.

"Ini bukan kesalahan Ukraina. Rusia memikul tanggung jawab utama karena melanjutkan perang ilegal melawan Ukraina," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan di Brussels.

Duta besar NATO mengadakan pembicaraan darurat untuk menanggapi ledakan Selasa, yang menewaskan dua orang di sebuah fasilitas biji-bijian di Polandia dekat perbatasan Ukraina.

"Dari informasi yang kami dan sekutu kami miliki, itu adalah roket S-300 buatan Uni Soviet, roket tua dan tidak ada bukti bahwa itu diluncurkan oleh pihak Rusia," terang Presiden Polandia Andrzej Duda.

"Sangat mungkin bahwa itu ditembakkan oleh pertahanan anti-pesawat Ukraina," sambungnya.

Stoltenberg juga mengatakan, kemungkinan itu adalah rudal pertahanan udara Ukraina. Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan lintasan menunjukkan rudal itu tidak mungkin dilepaskan dari Rusia.

Ditanya tentang perbedaan laporan dari Ukraina, Polandia, dan NATO, juru bicara Departemen Luar Negeri di Washington mengatakan, "Kami mengetahui komentar Presiden Zelensky. Tetapi kami tidak memiliki informasi yang akan bertentangan dengan temuan awal Polandia."

Diketahui, insiden itu terjadi ketika Rusia menembakkan sejumlah rudal ke kota-kota di seluruh Ukraina, menargetkan jaringan energinya dan memperburuk pemadaman listrik bagi jutaan orang, yang menurut Kyiv adalah serangan paling intens selama perang sembilan bulan.

Kyiv mengatakan pihaknya menembak jatuh sebagian besar rudal Rusia yang masuk dengan sistem pertahanan udaranya sendiri. Wilayah Volyn Ukraina, tepat di seberang perbatasan dari Polandia, adalah salah satu dari banyak wilayah yang menurut Ukraina menjadi sasaran serangan balik Rusia di seluruh negeri.

Terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tidak ada misilnya yang mencapai lebih dekat dari 35 km (20 mil) dari perbatasan Polandia. Foto-foto reruntuhan di Polandia menunjukkan unsur-unsur rudal pertahanan udara S-300 Ukraina.

Sedangkan Luar Negeri Rusia mengatakan "kekacauan" seputar tuduhan keterlibatan Rusia adalah "bagian dari kampanye sistematis anti-Rusia oleh Barat."