JAKARTA - Ukraina kemungkinan akan diberikan akses ke lokasi jatuhnya rudal di Polandia yang menewaskan dua warga sipil. Persetujuan ini harus seizin dua negara yang pimpin penyelidikan, Polandia dan Amerika Serikat.
Ukraina memang sedang di bawah tekanan akibat ledakan rudal di Polandia.
Presiden AS tak yakin kalau rudal itu berasal dari Rusia. Belgia mendapat informasi intelijen kalau rudal itu bagian dari sistem pertahanan udara Ukraina. Dan NATO akhirnya buka suara dan mengakui rudal itu milik Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hingga saat ini menolak disalahkan atas serangan rudal yang menghantam desa Polandia. Zelensky percaya pada komandan militernya yang bilang rudal itu bukan berasal dari negaranya.
“Saya percaya bahwa kami memiliki hak untuk ini. Apakah mungkin untuk tidak mengumumkan kesimpulan akhir sampai penyelidikan selesai? Saya pikir itu adil. Jika seseorang mengatakan bahwa ini adalah roket kami, haruskah kami berada dalam kelompok investigasi bersama? Saya pikir kita harus melakukannya, itu adil," kata Zelensky.
Dan keinginan Zelensky akhirnya terwujud.
Penasihat kebijakan luar negeri utama Presiden Polandia, Jakub Kumoch bilang, akses itu bisa saja diberikan. Apalagi dia bilang, Amerika juga sepertinya tidak akan menolak.
"Tim investigasi Polandia-Amerika ada di lokasi," kata Jakub Kumoch kepada penyiar swasta TVN 24.
"Ukraina meminta akses ke lokasi penyelidikan. Jika kedua belah pihak setuju, dan sejauh yang saya tahu tidak akan ada keberatan dari pihak Amerika, akses tersebut dapat segera diperoleh," lanjut dia seperti dilansir dari Swissinf, Kamis 17 November.