Rusia Sebut Ledakan di Polandia Karena Rudal Pertahanan Udara Ukraina, Singgung S-300
Ilustrasi Kementerian Pertahanan Rusia. (Wikimedia Commons/A.Savin)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Hari Rabu, ledakan di wilayah Polandia pada Hari Selasa disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina, mengatakan serangan mereka tidak lebih dekat dari 35 kilometer dari perbatasan Polandia.

"Foto-foto yang diterbitkan pada malam 15 November di Polandia dari puing-puing yang ditemukan di Desa Przewodow, secara tegas diidentifikasi oleh spesialis industri pertahanan Rusia sebagai elemen rudal anti-pesawat dari sistem pertahanan udara S-300 Ukraina," kata kantor berita RIA mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan, seperti dikutip 16 November.

Lebih jauh, Kementerian Pertahanan menyebut Rusia tidak melakukan serangan yang menargetkan zona perbatasan Ukraina-Polandia.

"Media massa dan pejabat Polandia melakukan provokasi yang disengaja, untuk meningkatkan situasi dengan pernyataan mereka tentang dugaan dampak roket 'Rusia' di Przewodow," jelas kementerian seperti melansir TASS.

"Tembakan Rusia tidak meluncurkan serangan di daerah antara perbatasan Ukraina-Polandia," sambung kementerian.

Kementerian Pertahanan menerangkan, pasukan Rusia melakukan serangan presisi tinggi hanya pada sasaran Ukraina di dalam wilayah Ukraina, pada jarak tidak lebih dekat dari 35 km dari perbatasan Ukraina-Polandia.

Diberitakan sebelumnya, Polandia mengatakan pada Hari Rabu, sebuah roket buatan Rusia menewaskan dua orang di Polandia timur dekat Ukraina.

Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan roket itu jatuh pada Selasa sore di Przewodow, sebuah desa di Polandia timur sekitar 6 kilometer dari perbatasan dengan Ukraina, menewaskan dua orang.

Presiden Polandia mengatakan pihaknya belum memiliki bukti konklusif yang menunjukkan siapa yang menembakkan rudal, menambahkan bahwa Warsawa tetap tenang menghadapi apa yang dia gambarkan sebagai insiden "satu kali", seperti melansir Reuters.

"Kami belum memiliki bukti konklusif saat ini mengenai siapa yang meluncurkan rudal ini. Kemungkinan besar itu adalah rudal buatan Rusia, tapi ini semua masih dalam penyelidikan saat ini," kata Presiden Andrzej Duda kepada wartawan.