Bagikan:

JAKARTA - India diprediksi akan menjadi negara terpadat di dunia menggantikan China tahun depan, saat Perserikatan Bangsa Bangsa menyebut populasi dunia mencapai 8 miliar jiwa pada Hari Selasa, sebelum tingkat kelahiran mulai melambat.

Dalam sebuah pernyataan, PBB mengatakan angka itu berarti jumlah populasi dunia bertamban 1 miliar dalam waktu 12 tahun.

"Pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, disebabkan oleh peningkatan bertahap dalam umur manusia karena perbaikan kesehatan masyarakat, nutrisi, kebersihan pribadi, dan obat-obatan. Ini juga merupakan hasil dari tingkat kesuburan yang tinggi dan terus-menerus di beberapa negara," bunyi pernyataan PBB, dilansir dari CNN 16 November.

Negara-negara berpenghasilan menengah, sebagian besar di Asia, menyumbang sebagian besar pertumbuhan selama dekade terakhir, memperoleh sekitar 700 juta orang sejak 2011.

India menambahkan sekitar 180 juta orang, diperkirakan akan melampaui China sebagai negara terpadat di dunia tahun depan.

Tetapi, ketika populasi global mencapai titik tertinggi baru, para ahli demografi mencatat bahwa tingkat pertumbuhan terus menurun hingga kurang dari 1 persen per tahun.

Ini akan mencegah dunia mencapai 9 miliar orang hingga 2037. PBB memproyeksikan populasi global akan mencapai puncaknya sekitar 10,4 miliar orang pada 2080-an dan tetap pada level itu hingga 2100.

Sebagian besar dari 2,4 miliar orang yang akan ditambahkan sebelum puncak populasi global akan lahir di Afrika sub-Sahara, menurut PBB, menandai pergeseran dari China dan India.

Mencapai 8 miliar populasi global "merupakan kesempatan untuk merayakan keragaman dan kemajuan sambil mempertimbangkan tanggung jawab bersama umat manusia untuk planet ini," kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dalam pernyataan PBB.

Memiliki lebih banyak orang di Bumi memberi lebih banyak tekanan pada alam, karena manusia bersaing dengan satwa liar untuk mendapatkan air, makanan dan ruang.

Sementara itu, pertumbuhan populasi yang cepat dikombinasikan dengan perubahan iklim juga kemungkinan akan menyebabkan migrasi massal dan konflik dalam beberapa dekade mendatang, kata para ahli.

Tekanan sumber daya akan sangat menakutkan di negara-negara Afrika, di mana populasi diperkirakan akan meningkat pesat, kata para ahli. Ini juga termasuk negara yang paling rentan terhadap dampak iklim, dan paling membutuhkan pendanaan iklim.