JAKARTA - Jalan penghubung Bandung-Cianjur, di Kecamatan Naringgul, Cianjur yang sempat terputus akibat longsor sudah bisa lagi dilalui kendaraan kecil meski satu arah dan bergantian. Itu semua berkat alat berat dari Kementerian PUPR PPK 2.5 Jabar, bekerja selama 12 jam.
Kapolsek Naringgul, AKP Badru Salam mengatakan, setelah sempat terputus selama 12 jam, jalur utama penghubung Naringgul dan Ciwidey-Bandung, dapat dilalui kendaraan roda empat kecuali truk besar karena proses pembersihan material longsor masih berjalan.
"Rabu siang, kendaraan berbagai jenis kecuali truk fuso atau sejenisnya sudah dapat melintas kembali secara bergantian karena proses pembersihan masih dilakukan satu alat berat dari kementerian dan dua unit dum truk," kata dia, Rabu 16 November dikutip Antara.
Pihaknya meminta pengguna jalan untuk tetap waspada dan ekstra hati-hati saat melintas karena landasan jalan licin masih banyak lumpur dan longsor susulan dapat terjadi setiap saat karena curah hujan yang turun masih tinggi terutama saat petang hingga malam hari.
Kepala Pengawas Lapangan Kementerian PUPR PPK 2.5 Jabar, Heri Kuswera, mengatakan alat berat harus bekerja ekstra karena panjang dan tingginya material longsoran yang menutup landasan jalan nasional di Kampung Ciuja, Desa Sukabakti, Kecamatan Naringgul, penghubung Bandung-Cianjur.
"Alat berat langsung bekerja sampai Rabu siang, sehingga arus lalulintas yang tertahan selama 12 jam sudah dapat melintas secara bergantian karena proses pembersihan material longsor masih berjalan. Ditargetkan Rabu petang sudah dapat dilalui secara normal," katanya.
BACA JUGA:
Pihaknya akan melakukan upaya penanganan sementara di tebing yang sudah tiga kali longsor selama satu bulan terakhir, pemasangan patok bambu dan bronjong penahan tanah akan dilakukan di lokasi longsor, sebagai upaya antisipasi longsor susulan tidak sampai menutup landasan jalan.
Sebelumnya petugas gabungan berusaha membuka kembali jalan utama penghubung Bandung-Cianjur, Jawa Barat di Kecamatan Naringgul yang tertutup longsor setinggi lima meter, menggunakan alat manual sambil menunggu alat berat dari Kementerian PUPR PPK 2.5, Selasa malam.