Bagikan:

JAKARTA - Mabes Polri memaparkan, penyidik sudah memeriksa 14 saksi dalam penanganan perkara penembakan 6 Laskar Khusus pengawal Rizieq Shihab di ruas Tol Jakarta-Cikampek beberapa waktu lalu.

"Sementara ini kita sudah memeriksa 14 saksi jadi nanti akan kita buktikan (kronologi)," ucap Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan, Jumat, 11 Desember.

Penyidik juga bakal menyisir saksi lainnya yang berada di setiap lokasi, pada rangkaian peristiwa tersebut, dari titik awal keberangkatan rombongan Rizieq di Sentul, Jawa Barat, hingga yang berada di lokasi kejadian, di ruas tol Jakarta-Cikampek KM 50.

"Kita perlu mencari saksi sampai nanti ke TKP berikutnya berkaitan dengan insiden (penembakan). Kemudian ada TKP berikutnya, semua saksi yang melihat yang mendengar silakan, nanti akan kita periksa semuanya," papar Argo.

Penyidik juga akan mencari bukti pendukung dalam rangkaian peristiwa ini.

Selanjutnya, penyidik mengelar rekonstruksi untuk mencocokkan fakta yang ditemukan selama penyelidikan. 

"Nanti semuanya sudah tertata semuanya nanti akan kita lakukan rekonstruksi semua teman-teman boleh melihat seperti apa biar semuanya biar terbuka bahwa polisi tidak menutup nutupi tapi semuanya akan kita lakukan dengan transparan," kata dia.

Diketahui 6 anggota Laskar Khusus pengawal Rizieq Shihab tewas ditembak polisi. Mereka diberikan tindak tegas karena menyerang anggota polisi.

Tindakan tegas polisi ini berawal dari penyelidikan polisi terkait jadwal pemeriksaan terhadap Rizieq Shihab. Sebab, polisi mendapat informasi jika bakal ada pengerahan massa.

Tapi dalam proses penyelidikan dengan cara membuntuti pergerakan Rizieq, anggota Polda Metro Jaya justru mendapat serangan. 

Berdasarkan penuturan polisi, penyerangan itu terjadi ruas tol Jakarta-Cikampek KM 50. Penyerangan diawali dengan mobil laskar khusus memepet mobil polisi.

Kemudian, sekitar 10 orang laskar khusus itu menyerang mobil anggota dengan menggunakan senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam). Hingga akhirnya polisi membalas tembakan itu.

Akibatnya, enam orang meninggal dunia di lokasi. Sementara, empat laskar lainnya melarikan diri.