JAKARTA - Deklarasi koalisi 10 November yang direncanakan Partai NasDem bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dipastikan batal.
NasDem mengungkapkan, deklarasi tak jadi dilakukan pada peringatan hari pahlawan lantaran PKS dan Demokrat punya agenda di internal masing-masing.
"Dipastikan 10 November tidak jadi deklarasi bersama," ujar Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, dikutip Selasa, 8 November.
Willy menyebut, PKS baru melakukan rapat Majelis Syuro pada Desember 2022 atau akhir tahun. Sementara Demokrat, kata dia, ketua umumnya tengah bepergian ke Jerman dan baru tiba di Indonesia pada 10 November.
"Satu, PKS akan rapat Majelis Syuro itu akhir tahun, Desember artinya. Kedua, Mas AHY dan kawan-kawan baru pulang (dari luar negeri) sekitar tanggal 10 November itu," jelasnya.
Willy tak bisa memastikan kapan waktu yang tepat bagi NasDem, Demokrat, dan PKS melangsungkan deklarasi koalisi. Namun yang penting, menurutnya, secara garis besar ketiga parpol sudah menyepakati komitmen-komitmen untuk membentuk satu koalisi.
"Kita tunggulah, tentu kita harus menghormati bagaimana mekanisme partai masing-masing partai. Setidaknya komitmen demi komitmen itu sudah semakin mengerucut. Bagaimana kesepahaman, tinggal dituangkan formal menjadi kesepakatan-kesepakatan bersama," pungkas Willy.
Diketahui, PKS, NasDem, dan Demokrat tak kunjung mendeklarasikan diri sebagai koalisi meski intens berkomunikasi. Padahal, partai besutan Surya Paloh telah mengusulkan agar deklarasi koalisi dilakukan sebelum pada 10 November 2022 atau sebelum akhir tahun.
BACA JUGA:
Sementara, PKS dan Demokrat kompak tak menyetujui usulan tersebut lantaran pembahasan rencana di tim kecil belum tuntas, terutama soal cawapres pendamping Anies Baswedan.