Koalisi Bareng NasDem dan Demokrat Tak Kunjung Diresmikan, PKS Jalin Komunikasi dengan Golkar
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan partainya terbuka terhadap segala kemungkinan dengan terus menjalin komunikasi dengan partai lain selama belum tergabung secara resmi dengan suatu koalisi.

Aboe menyebutkan PKS saat ini menunggu rencana NasDem yang bakal mendeklarasikan koalisi pada 10 November mendatang. Sejauh ini, koalisi NasDem, PKS, dan Demokrat diketahui baru sebatas wacana tanpa deklarasi.

"Semua sudah terbicarakan dengan baik. Tinggal kita lihat saja nanti pada momennya," ujar Aboe, Rabu, 28 September.

Anggota Komisi III DPR ini menyampaikan hubungan partainya dengan NasDem serta Demokrat tetap terjaga dan baik-baik saja. PKS pun tetap mengikuti dinamika dengan tidak menutup pintu silaturahmi dengan partai lain.

"Kita jaga hubungan, semua penjajakan ke setiap yang bisa kita lakukan sampai ketemu titik temu yang jelas. (Soal koalisi) tunggu pada waktunya kalau PKS, santai saja," kata Aboe.

Aboe mengaku, selain dengan NasDem dan Demokrat, saat ini PKS juga intens menjalin komunikasi dengan Partai Golkar. "Selama belum putus, kita masih bisa penjajakan ke semua pihak," kata Aboe.

Hingga saat ini koalisi PKS, NasDem dan Demokrat baru sebatas wacana tanpa pengumuman resmi. Padahal petinggi ketiga partai itu telah bertemu beberapa kali bahkan telah sampai membahas calon kandidat Pilpres 2024.

Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni mengatakan akan ada deklarasi koalisi pada 10 November mendatang. Termasuk pengumuman calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bakal diusung.

"Koalisi, ya, tanggal 10 November, itu," kata Sahroni saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin, 26 November.

Berdasarkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem pada Juni lalu, Steering Comittee Rakernas Nasdem diketahui telah menghasilkan tiga nama untuk dijadikan capres 2024.

Adapun tiga nama itu adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.