Bagikan:

JAKARTA - Partai Golkar, PAN dan PPP bereaksi keras saat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) disebut sebagai koalisi ecek-ecek oleh elite Partai NasDem.

Ketiga parpol tersebut menyerang balik dengan mempertanyakan koalisi bentukan NasDem. Pasalnya, hingga saat ini NasDem masih gamang belum mengumumkan peta koalisinya sendiri, namun malah mengurusi dapur partai lain.

Pernyataan yang menyudutkan KIB berawal dari perkataan Elite Partai NasDem Zulfan Lindan yang membandingkan wacana koalisi NasDem, Demokrat dan PKS dengan KIB.

“Lainlah, kalau KIB jangan disamakan dengan koalisi ini (NasDem, PKS, Demokrat). KIB itukan koalisi ecek-ecek itu,” ujar Zulfan, Senin, 26 September.

Bahkan, Zulfan mengaku mendengar kabar KIB jadi wadah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bila tak dicalonkan jadi calon presiden 2024 oleh PDI Perjuangan (PDIP).

“Artinya begini, lahirnya KIB itu kan ada kepentingan tertentu yang kita dengar. Konon kabarnya itu adalah untuk menjadi sekocinya Ganjar. Seandainya Ganjar tidak dicalonkan oleh PDIP. Kan begitu yang berkembang,” kata Zulfan.

Lantas, bagaimana respons Golkar, PAN dan PPP membela KIB?

Golkar Sebut KIB Serius Menatap 2024

Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga menegaskan, pihaknya serius membentuk koalisi bahkan sudah mendeklarasikan kerja sama untuk Pilpres 2024. Berbeda dengan NasDem, kata dia, yang hingga saat ini belum jelas arah koalisinya.

"Golkar PAN dan PPP, tiga partai yang pertama mendeklarasikan koalisi, kami serius menatap 2024. Berbanding terbalik dengan NasDem, sampai sekarang belum jelas arah koalisi dan capresnya," ujar Lamhot kepada wartawan, Selasa, 27 September.

Tangkapan layar-Konferensi pers KIB yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP kompak daftar peserta Pemilu ke KPU Jakarta, Rabu 10 Agustus (Antara-Boyke Ledy W)

Lamhot menilai, pernyataan Zulfan tersebut malah menguatkan bahwa partai besutan Surya Paloh itu terlalu sibuk mengurusi dapur partai lain. Dia pun meminta agar NasDem mengurus partainya sendiri yang hingga kini masih galau belum merealisasikan secara serius wacana koalisi dengan Demokrat dan PKS.

"Lebih baik mereka fokus dengan siapa berkoalisi untuk 2024 nanti," kata lamhot.

Menurut anggota Komisi VII DPR itu, KIB sudah tiga langkah berada di atas NasDem. "Tahapan proses KIB sudah tiga langkah di depan di atas NasDem," klaimnya.

Lamhot juga membantah KIB dibentuk sebagai sekoci untuk mengusung Ganjar Pranowo. Dia bilang, Ketum Golkar telah menegaskan sosok yang disusung untuk Pilpres 2024 hanya yang berasal dari internal partai koalisi.

"Pak Airlangga juga sudah membantah bahwa KIB bukan untuk Ganjar. Hanya yang ber-KTA Golkar PAN dan PPP yang akan menjadi capres KIB di 2024 nanti," tegas Lamhot.

PAN: Jangan Sampai NasDem Bangun Koalisi Fatamorgana

PAN tak ambil pusing dan malah menganggap yang disampaikan Zulfan seperti celotehan lucu biasa. PAN, justru mempertanyakan balik koalisi apa yang akan dibentuk NasDem.

"PAN dan KIB menganggap lontaran pernyataan Zulvan Lindan seperti celotehan yang lucu saja. Tidak bermakna apa-apa buat soliditas dan eksistensi KIB. Semua warga bangsa, termasuk kader partai non KIB boleh mengkritik, menghujat, dan memuji KIB," ujar Waketum PAN Viva Yoga Mauladi kepada wartawan, Selasa, 27 September.

Pertemuan Ketum Demokrat AHY dan Ketum NasDem Surya Paloh pada Kamis 23 Juni. (Antara)

Menurut Viva, NasDem lebih baik mengumumkan koalisinya dengan PKS dan Demokrat daripada menyoroti KIB. Jangan sampai, kata dia, rencana pengumuman koalisi hanya wacana saja.

"Sampai detik ini belum juga ada deklarasi tiga partai itu. Jangan sampai membangun koalisi fatamorgana, dinarasikan di awang-awang, tidak turun ke bumi politik Indonesia," katanya.

Viva pun meminta agar NasDem segera mengumumkan koalisi daripada sibuk membandingkan koalisi partai politik lain.

"Dari perspektif ini saja, jika dibandingkan dengan KIB, ya seperti Jaka Sembung naik ojek, kagak nyambung Jek. Ayo Bang Zulvan, senior saya, segeralah NasDem deklarasi koalisi. Dan segeralah menyusun platform dan program koalisi. Baru nanti dibandingkan dengan KIB," ucap Viva.

PPP Sindir NasDem

PPP turut membalas pernyataan NasDem. Dengan nada nyinyir, PPP mempertanyakan koalisi NasDem yang belum terbentuk.

"Kami ini KIB koalisi yang konkret, koalisi yang pertama kali terbangun dalam periode ini untuk Pemilu 2024," ujar Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek) kepada wartawan, Senin, 26 September.

"Jadi kalau ada yang mengatakan koalisi ecek-ecek, ya dia akan tidak tahu apa. koalisinya dia aja belum terbentuk," sambung pria yang akrab disapa Awiek itu.

Awiek menyebut KIB dibentuk untuk memenangkan kontestasi Pemilu 2024. Dia juga menegaskan bahwa KIB bukan koalisi ecek-ecek seperti yang dikatakan Zulfan Lindan.

"Ya memang beliau (Zulfan Lindan) politisi senior tetapi mungkin beliau lupa ada fatsun politik yang harus diikuti oleh semua partai politik, tidak boleh mencela satu sama lain, posisinya bukan pengamat," ucapnya.

Awiek lantas meminta Zulfan untuk saling menghargai dan tidak saling mencela sesama partai politik. Dia juga membantah jika KIB sekocinya Ganjar Pranowo bila tak dicalonkan jadi capres oleh PDIP.

"Sebaiknya sesama partai itu saling menghargai tidak saling mencela dan KIB tidak diajarkan untuk mencela dan tidak mentradisikan mencela satu sama lain, karena masing-masing memiliki kewenangan hak otonom yang sama," sebutnya.

"Dan sama sekali tidak ada dikatakan apa sekocinya Ganjar," tegas Awiek.