Gabung Pemerintah, Prabowo Diprediksi Dapat Limpahan Suara dari Pemilih Jokowi-Ma'ruf
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto/DOK Instagram prabowo

Bagikan:

JAKARTA - Prabowo Subianto diprediksi mendapat limpahan suara dari pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pasca bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju di 2019. Hal tersebut menjadi temuan dalam survei nasional yang dilakukan Indosrategi. 

Direktur Indostrategi, Arif Nurul Imam, mengatakan sebesar 79,2 persen menyatakan setuju terhadap pilihan politik Prabowo yang memutuskan bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf di tahun 2019. 

Sementara yang menyatakan tidak setuju sebesar 14,54 persen. Sedangkan sisanya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

"Dugaan saya, publik berharap polarisasi politik bisa dihentikan ketika Prabowo masuk ke dalam kabinet," ujar Arif dalam paparan survei bertajuk 'Peta Dukungan Capres Jelang Pemilu 2024,' Senin, 7 November. 

Diketahui, masuknya Prabowo Subianto ke dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) setelah kalah dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, menuai pro dan kontra dari pendukung masing-masing. 

Lebih lanjut, Arif menilai, isu pengkhianatan Prabowo terhadap konstituen juga bisa terbantahkan dengan temuan tersebut. Pasalnya, mayoritas atau hampir 80 persen setuju Prabowo bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

"Dari survei juga ditemukan, sebanyak 41,1 persen pendukung Jokowi-Ma'ruf setuju jika Prabowo bergabung di pemerintahan," kata Arif. 

Sementara, sebanyak 17,3 persen menyatakan tidak setuju Prabowo bergabung di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Sisanya mengaku tidak tahu atau tidak menjawab persoalan Prabowo bergabung di pemerintahan.

Kemudian, kata Arif, dari pemilih Prabowo yang saat itu dipasangkan oleh Sandiaga Uno (pendukung Prabowo-Sandi) sebesar 58,9 persen menyatakan mendukung Prabowo bergabung di pemerintahan jokowi maruf. 

Sedangkan 15,8 persen tidak setuju Prabowo bergabung dengan Jokowi-Maruf. Sisanya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Arif mengatakan, dari data tersebut dapat dilihat bahwa sejatinya kekecewaan terhadap Prabowo bisa jadi hanya letupan kecil. Karena dari data yang menyatakan setuju cukup besar yakni sebanyak 79,2 persen.

"Ini dari kombinasi data dari pendukung Jokowi-Ma'ruf dan pendukung prabowo-sandi. Kalaupun dari pihak prabowo ada yang kecewa, tapi justru dapat limpahan suara dari pendukung jokowi-maruf yang menyatakan setuju Prabowo masuk dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf ini," pungkasnya.