Erji Calon Penerus Risma yang Mencundangi Koalisi 'Gajah' Machfud Arifin di Pilkada Surabaya
Eri Cahyadi/kanan-Armudji

Bagikan:

SURABAYA - Pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Surabaya nomor urut satu, Eri Cahyadi-Armudji (Erji) mempecundangi rivalnya Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) di Pilkada Surabaya. Erji jagoan PDI Perjuangan unggul di 24 dari 31 kecamatan se-Surabaya. 

"Paslon sementara rivalnya, paslon nomor urut dua Machfud Arifin-Mujiaman hanya unggul di tujuh kecamatan sisanya," kata Direktur Riset Surabaya Survei Center (SSC), Edy Marzuki, di sela quick count Pilkada Surabaya, Rabu, 9 Desember.

Keunggulan ini berdasarkan hitung cepat yang menunjukkan keunggulan pasangan Eri-Armuji (ErJi)  di Pilkada Surabaya. Erji unggul di 24 kecamatan dan pasangan nomor urut 02, Machfud-Mujiaman (MaJu) hanya unggul di tujuh kecamatan saja.

Sementara berdasarkan wilayah, Erji unggul di Surabaya Selatan yakni di Kecamatan Dukuh Pakis sebesar 72 persen. Disusul Surabaya Barat di Kecamatan Sukomanunggal 71,5 persen, Surabaya Pusat di Kecamatan Genteng 66,3 persen, Surabaya Timur di Kecamatan Gunung Anyar 65,85 persen, dan wilayah Surabaya Utara di Kecamatan Kenjeran 55 persen.

Dari 31 kecamatan yang ada di Kota Surabaya, Erji hanya kalah di tujuh kecamatan, meliputi Kecamatan Tenggilis (38,88%), Asemrowo (48,11 persen), Pakal (49,61 persen), Tandes (48,11 persen), Bulak (40,65 persen), Krembangan (47,45 persen) dan Pabean Cantikan dengan 47,41 persen. 

"Kekalahan di 7 kecamatan itu sebenarnya kalah tipis saja," katanya.

Dosen Universitas Yudharta Pasuruan ini, mengatakan suara yang masuk Pilkada Surabaya sudah 100 persen, dimana pasangan ErJi berhasil mendapat 57,34 persen suara, dan pasangan MAJU mendapat 42,66 persen atau selisih 14,68 persen. Artinya, kata dia, kemenangan pasangan ErJi mustahil bisa disalip. 

"Bahkan peluang pasangan MAJU mengajukan gugatan ke MK juga sangat kecil bisa diterima, karena batas toleransi selisih hasil penghitungan suara adalah 1,5 persen. Kecuali ada indikasi yang kuat terstruktur, sistematis, dan massif melakukan pelangaran. Tapi kami berharap semua pihak menunggu kepastian hasil penghitungan yang dilakukan KPU Kota Surabaya," kata Edy.