Hampir 20 Tahun PKS Berkuasa di Depok, Charta Politika Ungkap Analisisnya
M Idris usai mencoblos (Foto via Twitter @IdrisAShomad)

Bagikan:

JAKARTA - Calon wali kota dan wakil wali kota Depok nomor urut 2, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono unggul dari hasil hitung cepat atau quick count Pilkada Depok 2020.

Dengan keunggulan ini, artinya PKS sudah berkuasa di Kota Depok hampir selama 20 tahun lantaran pada periode 2006-2011 dan 2011-2016 kader mereka yaitu Nur Mahmudi Ismail juga menduduki posisi sebagai Wali Kota Depok sebelum akhirnya dilanjutkan oleh Mohammad Idris.

Peneliti Charta Politika, Dadang Nurjaman mengatakan, kemenangan PKS selama empat periode berturut di kota ini, disebabkan karena partai ini dirasa memiliki basis yang kuat. Selain itu, Depok bisa dibilang menjadi kandang bagi partai besutan Ahmad Syaikhu tersebut.

"Jadi pengaruh PKS masih kuat. Itu aja sebenernya. Saya boleh katakan bahwa Depok itu memang kandangnya PKS," kata Dadang saat ditemui VOI di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, 9 Desember.

Selain itu, kemampuan PKS mengelola akar rumput juga menjadi salah satu penyebab mengapa partai ini tetap konsisten mendudukan jagoannya sebagai wali kota.

"Ya, saya harus akui tim PKS unggul di depok, pendukungnya bagus," tegasnya.

"Depok ini memiliki tingkat, bukan sisi religiusitas yang tinggi tapi kepatuhan terhadap partai, kepatuhan terhadap kelompok pengajian yang itu semua dikelola PKS," imbuhnya.

Tak hanya itu, kekuatan partai ini juga semakin tak tertandingi ketika simpati warga Depok terhadap partai lain tidak terlalu terasa. Misalnya, simpati terhadap PDI Perjuangan maupun Partai Gerindra.

"Artinya kita bisa lihat, menilai, kekuatan besar PKS di Depok. Jadi pengaruh partai cukup kuat di sana," ujar Dadang.

Melengkapi pernyataan Dadang, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, kemenangan PKS ini juga terjadi karena mereka menguasai berbagai lembaga di Kota Depok yang merupakan basis mereka.

"Depok itu kan basis bagi PKS, mulai dari lembaga pendidikan, bisnis, dan lainnya, PKS menguasai," ujarnya.

Sebelumnya, berdasarkan hasil hitung cepat oxpol Center Research and Consulting, Idris dan Imam lebih unggul daripada pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia di urutan ke dua.

Hasil quick count dari Voxpol Center Research and Consulting, 9 Desember yang dirilis pukul 17.30 WIB, sudah mencapai 93,6 persen.

Berikut hasil hitung cepat Voxpol Center Research and Consulting:

1. Pradi Supriatna dan Afifah Alia 46,6 persen

2. Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono 53,4 persen