Bagikan:

JAKARTA - Hitung cepat (quick count) Charta Politika menunjukkan keunggulan pasangan Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa. 

Peneliti politik dari Charta Politika, Dadang Nurjaman berbicara peran partai pengusungnya, PDI Perjuangan sebagai pendongkrak besar yang mendulang kemenangan Gibran versi quick count.

"Memang, Solo merupakan kandang banteng, kandang PDIP. Di sana, DPRD Solo atau Surakarta dari fraksi pengusungnya ini juga menguasai. Artinya, peran partai itu cukup kuat," kata Dadang saat ditemui VOI, Rabu, 9 Desember.

Selain itu, kata Dadang, figur Joko Widodo sebagai ayah dari Gibran juga menjadi pondasi untuk menaikkan suara. Sebab, Jokowi merupakan mantan Wali Kota Solo. Terlebih, pesaing Gibran adalah calon independen yang tidak diusung oleh partai.

"Soal Gibran yang unggul kita prediksi Jauh sebelum pemilihan. Artinya, karena kekuatan besar dan kita lihat lawannya juga nggak apple to apple bahasanya," kata dia.

Hasil quick count Charta Politika menunjukkan keunggulan pasangan calon wali kota-wakil wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dengan raihan suara 87,15 persen.

Sedangkan pasangan calon independen penantang Gibran, Bagyo Wahyono-FX Supardjo jauh tertinggal, hanya sebesar 12,85 persen. Hasil Quick Count sudah tercatat 100 persen pada pukul 17.30 WIB.

"Bisa dipsatikan, Gibran dan Teguh menjadi pemenang di pilwalkot surakarta berdasarkan hasil quick count Charta Politika" ujar Dadang.

Sebelumnya Calon wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegaskan akan tetap turun menyapa warga. Gibran tetap menjalankan kegiatan kemanusiaan terlepas dari keunggulan sementara versi hitung cepat (quick count).

“Sudah sering saya katakan ke media dalam waktu dekat ini saya akan tetap turun ke warga, blusukan untuk melakukan kegiatan kemanusianan, misalnya pembagian masker vitamin dan lain lain,” kata Gibran dalam wawancara khusus bersama Kompas TV, Rabu, 9 Desember.

Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini akan bersilaturahmi dengan calon independen Bagyo Wahyono-FX Supardjo (BAJO).

Gibran menegaskan tidak ada kubu-kubu pencalonan di Solo.

“Dalam waktu dekat kalau beliau sudah longgar, akan kami sowani rumahnya, ini sudah selesai semua. Tidak ada kubu kubuan lagi, semua warga bersatu membangun kota Solo,” katanya.

Mengenai kinerja ke depan bila hasil hitung manual tak berbeda dengan quick count, Gibran mempersilakan untuk mengevaluasi nantinya. Sementara soal dinasti politik, Gibran menepisnya.

“Silakan anda turun ke warga tanya saja opini warga, yang jelas kalau dinasti politik di sebelah mana? Nggak ada kewajiban memilih saya. Silakan tanya ke warga,” kata dia.