Quick Count Akhir Pilkada Surabaya 2020: Eri-Armudji Kalahkan Machfud-Mujiaman
Eri Cahyadi (Foto via Instagram ericahyadi_)

Bagikan:

SURABAYA - Pasangan Eri Cahyadi-Armudji (Erji) sepertinya akan segera memimpin Kota Surabaya dalam periode berikutnya. Erji mengalahkan Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) di Pilkada Surabaya dalam sejumlah penghitungan cepat atau quick count dari beberapa lembaga survei.

Data dari Charta Politika, Erji unggul 56,5 persen dalam Pilkada Kota Surabaya 2020. Sedangkan MAJU mendapat 43,5 persen. Erji unggul di 24 kecamatan dan pasangan nomor urut 02, Machfud-Mujiaman (MaJu) hanya unggul di tujuh kecamatan saja.

Sementara berdasarkan wilayah, Erji unggul di Surabaya Selatan yakni di Kecamatan Dukuh Pakis sebesar 72 persen. Disusul Surabaya Barat di Kecamatan Sukomanunggal 71,5 persen, Surabaya Pusat di Kecamatan Genteng 66,3 persen, Surabaya Timur di Kecamatan Gunung Anyar 65,85 persen, dan wilayah Surabaya Utara di Kecamatan Kenjeran 55 persen.

Dari 31 kecamatan yang ada di Kota Surabaya, Erji hanya kalah di tujuh kecamatan, meliputi Kecamatan Tenggilis (38,88%), Asemrowo (48,11 persen), Pakal (49,61 persen), Tandes (48,11 persen), Bulak (40,65 persen), Krembangan (47,45 persen) dan Pabean Cantikan dengan 47,41 persen. 

Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji berharap para pendukungnya tidak euforia dengan hasil hitung cepat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2020. Sejauh ini mereka memang unggul dengan selisih sekitar 14 hingga 15 persen dari MAJU yang diusung koalisi delapan partai politik yaitu PKB, PPP, PAN, PKS, Golkar, Gerindra, Demokrat, dan NasDem.

"Tidak usah terlalu euforia. Kita tidak perlu terlalu sombong. Tetap saja berjalan seperti biasa. Kita harus bersabar sambil menunggu hasil hitungan yang sesungguhnya dari Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya," ungkap Armuji, Rabu 9 Desember malam.

"Kita jaga agar Kota Surabaya tetap kondusif. Saya berharap tidak ada lagi perpecahan di antara kita. Tidak ada benci di antara kita. Tidak ada lagi permusuhan antara pendukung pasangan calon nomor urut 1 dan 2," katanya.