Bagikan:

JAKARTA - Dua orang tewas saat tanah longsor terjadi di Desa Argopeni, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen pada Kamis, 3 November. Mereka tertimbun reruntuhan rumahnya yang roboh.

"Keduanya meninggal dunia setelah tertimbun reruntuhan bangunan rumahnya yang roboh oleh material longsoran tebing dari bagian atas samping tempat tinggal korban," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 5 November.

Abdul mengatakan BPBD telah melakukan analisis atas kejadian tersebut. Hasilnya, ada beberapa penyebab terjadinya longsor tebing, yaitu hujan berintensitas tinggi, tanah yang labil, hingga ada saluran air di atas tebing.

"Selain hujan, faktor lain yang diduga menjadi pemicu terjadinya longsor adalah kondisi tanah labil ditambah adanya saluran air yang berada di bagian atas tebing," jelasnya.

"Adanya saluran air itu menyebabkan kandungan air di dalam tanah menjadi lebih banyak. Ketika terjadi hujan, struktur tanah semakin kehilangan kemampuan untuk mengikat satu sama lain sehingga terjadi longsor," sambung Abdul.

Adapun kondisi terkini di lokasi, Abdul menyebut kedua warga yang tertimbun telah berhasil dievakuasi. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim gabungan dari BPBD Kabupaten Kebumen, Basarnas, TNI, Poli, relawan dan perangkat desa setempat.

Selain itu, proses pembersihan puing juga akan dilaksanakan. Monitoring lanjutan juga dilakukan karena cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga Sabtu, 5 November.

Abdul mengingatkan seluruh pemangku kebijakan untuk berhati-hati. Mereka diminta siap siaga menghadapi kemungkinan bencana.

"Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem yang akan berlaku di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Kebumen," jelasnya.

Selain itu, perbaikan lingkungan juga harus diperhatikan. "Khusus bagi masyarakat, apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai maupun di lereng tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu," pungkas Abdul.