Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi soal karangan bunga yang sempat terpajang di halaman Balai Kota DKI Jakarta. Karangan bunga ini mengungkap dugaan nepotisme di BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Heru tidak mau gegabah mengambil keputusan atas isu nepotisme dalam penempatan jabatan yang diungkap dalam karangan bunga. Ia akan mengusut kebenarannya dengan meminta keterangan kepada pihak terkait.

"Nanti ada tahap-tahapannya kan. Kita lihat dulu, tidak perlu gegabah. Mekanismenya, kita tanya lebih lanjut lagi," kata Heru saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 4 November.

Saat terpajang di Balai Kota DKI pada Selasa, 1 November lalu, karangan bunga menyinggung nama Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PT Jakpro, Muhammad Taufiqurrachman yang diduga sebagai pelaku nepotisme.

Pengirim karangan bunga yang saat ini belum diketahui identitasnya tersebut meminta Heru dan Prasetyo untuk mengusut kasus yang mereka ungkapkan.

"Pj Gub dan Ketua DPRD, kami butuh pemimpin yang berjuang untuk Jakpro, bukan untuk 'si cantik'. “Direktur SDM Jakpro biang keladi," tulis karangan bunga tersebut.

"Pak Heru dan Pak Pras, kami butuh sosok anda. Kondisi Jakpro sangat mengkhawatirkan. Tolong selamatkan Jakpro," tulis karangan bunga lainnya.

Bahkan, ada juga karangan bunga yang mengaku-aku sebagai jajaran PT Jakpro. Hal ini belum diketahui kebenarannya. "Pak Heru dan Pak Pras, kami 20 kadiv baru Jakpro mohon maaf telah menjadi bagian dari nepotisme. M. Taufiq bertanggung jawab," tulisnya.

Belakangan, jajaran kepala divisi (kadiv) di PT Jakpro membantah bahwa mereka membuat karangan bunga mengenai dugaan nepotisme dalam perusahaannya. Bantahan ini diungkapkan oleh VP Corporate Secretary Jakpro Syachrial Syarief usai mendapat pengakuan dari para kadiv Jakpro kepada manajemen Jakpro Group.

"Menanggapi isu yang berkembang akhir-akhir ini yang ditujukan kepada management Jakpro Group, para kadiv Jakpro menyatakan bahwa, 'Kami merasa tidak pernah membuat pernyataan seperti itu dan keberatan dikaitkan dengan hal tersebut. Kami mendukung upaya transformasi manajemen untuk perbaikan jakpro group ke depannya'," ucap Syarief meniru pernyataan para kadiv lewat keterangan tertulis.