JAKARTA - Jajaran kepala divisi (kadiv) di PT Jakarta Propertindo (Jakpro) membantah bahwa mereka membuat karangan bunga mengenai dugaan nepotisme dalam perusahaannya.
Dalam karangan bunga tersebut, tercatut pengakuan nepotisme atas nama para kadiv Jakpro yang terpajang di halaman Balai Kota DKI Jakarta. Bantahan ini diungkapkan oleh VP Corporate Secretary Jakpro Syachrial Syarief usai mendapat pengakuan dari para kadiv Jakpro kepada manajemen Jakpro Group.
"Menanggapi isu yang berkembang akhir-akhir ini yang ditujukan kepada management Jakpro Group, para kadiv Jakpro menyatakan bahwa, 'Kami merasa tidak pernah membuat pernyataan seperti itu dan keberatan dikaitkan dengan hal tersebut. Kami mendukung upaya transformasi manajemen untuk perbaikan jakpro group ke depannya'," ucap Syarief meniru pernyataan para kadiv lewat keterangan tertulis, Kamis, 3 November.
Terkait perombakan jajaran kadiv yang menjadi tudingan nepotisme, Syarief menekankan Jakpro melakukan reorganisasi internal perusahaan agar perusahaan lebih adaptif dan agile menghadapi tantangan bisnis dari sisi internal maupung eksternal, sehingga dibutuhkan SDM yang kompeten dan pengalaman di bidangnya.
“Dalam proses ini tentunya tidak bisa mengakomodasi seluruhnya,” ucapnya.
Sebagai informasi, dugaan nepotisme di PT Jakpro awalnya diungkapkan lewat karangan bunga yang sempat terpajang di halaman Balai Kota DKI Jakarta, beberapa waktu lalu.
Karangan bunga itu juga menyinggung nama Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PT Jakpro, Muhammad Taufiqurrachman yang diduga sebagai pelaku nepotisme.
Pengirim karangan bunga yang saat ini belum diketahui identitasnya tersebut meminta Heru dan Prasetyo untuk mengusut kasus yang mereka ungkapkan.
"Pj Gub dan Ketua DPRD, kami butuh pemimpin yang berjuang untuk Jakpro, bukan untuk 'si cantik'. “Direktur SDM Jakpro biang keladi," tulis karangan bunga tersebut.
"Pak Heru dan Pak Pras, kami butuh sosok anda. Kondisi Jakpro sangat mengkhawatirkan. Tolong selamatkan Jakpro," tulis karangan bunga lainnya.
BACA JUGA:
Bahkan, ada juga karangan bunga yang mengaku-aku sebagai jajaran PT Jakpro. Hal ini belum diketahui kebenarannya. "Pak Heru dan Pak Pras, kami 20 kadiv baru Jakpro mohon maaf telah menjadi bagian dari nepotisme. M. Taufiq bertanggung jawab," tulisnya.